Selasa, 28 Mei 2013

Penyusunan Anggaran



Hakikat Anggaran
Anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu.
Karakteristik – karakteristik anggaran, antara lain:
1.      Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.
2.   Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah nonmoneter (unit yang terjual atau diproduksi).
3.      Biasanya meliputi waktu selama satu tahun.
4.  Merupakan komitmen manajemen, manajer setuju untuk menerima tanggung jawab atas pencapaian tujuan-tujuan anggaran.
5.   Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat anggaran.
6.      Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu.
7.  Secara berkala kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisis serta dijelaskan.
Proses penyusunan anggaran harus dibedakan dari:
1.      Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan perencanaan, namun jenis aktivitas perencanaannya berbeda.
-          Proses penyusunan anggaran fokus pada satu tahun, sedangkan perencanaan strategis fokus pada aktivitas yang mencakup periode beberapa tahun.
-          Rencana strategis intinya terstruktur berdasarkan lini produk atau program lain, sedangkan anggaran terstruktur berdasarkan pusat tanggung jawab.
2.      Prediksi
Suatu anggaran adalah suatu rencana manajemen, dengan asumsi implisit bahwa langkah-langkah positif akan diambil oleh pembuat anggaran, manajer yang menyusun anggaran guna membuat kegiatan nyata sesuai dengan rencana. Suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa yang mungkin terjadi, tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi akan berupaya untuk membentuk kejadian sehingga prediksinya akan terealisasi.

Karakteristik prediksi, antara lain:
-          Suatu prediksi dapat dinyatakan atau tidak dinyatakan dalam istilah moneter.
-          Dapat untuk periode waktu kapanpun
-          Pembuat prediksi tidak menerima tanggungjawab untuk memenuhi hasil yang diprediksi
-          Prediksi biasanya tidak disetujui oleh wewenang yang lebih tinggi
-          Suatu prediksi diperbaharui segera setelah informasi baru mengidentifikasikan adanya suatu perubahan dalam kondisi
-          Varians dari prediksi tidak dianalisis secara formal maupun berkala

Tujuan  operasi penyusunan anggaran, yaitu:
1.      Untuk menyesuaikan rencana strategis.
2.      Untuk membantu mengoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian organisasi.
3.      Untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer, untuk mengotorisasi jumlah yang berwenang untuk mereka gunakan, dan untuk menginformasikan kepada mereka mengenai kinerja yang diharapkan dari mereka.
4.      Untuk memperoleh komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja aktual manajer.
Anggaran sebagai alat manajemen agar semakin banyak bermanfaat perlu memenuhi syarat sebagai berikut:
1.      Jenis dan mutu data yang dapat disediakan
2.      Sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi biaya (ekstra atau intra komtabel)
3.      Sikap manajemen dalam menanggapi adanya pengubahan biaya dan harga-harga
4.      Tingkat kewenangan yang diberikan pimpinan pada bawahannya (desentralisasi atau sentralisasi) untuk mengubah anggaran

Anggaran Operasi
Dalam organisasi yang relatif kecil, terutama yang tidak mempunyai unit bisnis, keseluruhan anggran mungkin hanya setebal satu halaman saja, tetapi pada organisasi yang relatif besar, ada halaman ringkasan dan halaman-halaman lain yang berisi rincian dari unit bisnis, ditambah penelitian dan pengembangan, serta beban umu dan administratif.
Isi dari anggaran operasi, yaitu:
-          Anggaran pendapatan
Anggaran pendapatn berisi proyeksi penjualan unit dikalikan dengan harga jual yang diperkirakan. Dari semua elemen anggran laba, anggaran pendapatan adalah yang paling penting, tetapi juga merupakan elemen yang paling dipengaruhi oleh ketidakpastian paling besar. Tingkat ketidakpastian berbeda antarperusahaan, dan dalam perusahaan yang sama tingkat kepastian adalah berbeda pada waktu yang berbeda.
-          Anggaran biaya produksi dan biaya penjualan
Biaya bahan baku dan tenaga kerja standar untuk tingkat volume yang direncanakan dari bauran standar atas produk ditampilkan di anggaran. Manajer produksi membuat rencana untuk memperoleh kuantitas bahan baku dan tenaga kerja, dan mereka mungkin menyusun anggran pembelian untuk barang-barang yang waktu pengirimannya atau waktu tunggunya lama. Anggaran biaya yang dikembangkan oleh manajer produksi mungkin saja tidak untuk kuantitas produk yang sama seperti ditunjukkan dalam anggran penjualan, perbedaan tersebut menunjukkan tambahan atas atau pengurangan dari persediaan barang jadi.
-          Beban pemasaran
Beban pemasaran adalah beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penjualan.
-          Beban logistik
Beban logistik biasanya dilaporkan secara terpisah dari beban untuk mendapatkan pesanan. Beban tersebut mencakup entri pesanan, pergudangan, dan pengambilan pesanan, trasportasi ke konsumen, dan penagihan piutang.
-          Beban umum dan administratif
Ini merupakan beban dari unit-unit staf, baik di kantor pusat maupun di unit bisnis. Beban-beban ini merupakan biaya diskresioner,walaupun beberap komponennya (biaya pembukuan dalam departemen akuntansi) merupakan biaya teknik.
-          Beban Penelitian dan Pengembangan
Anggaran penelitian dan pengembangan (litbang) menggunakan salah satu dari dua pendekatan kombinasi dari keduanya. Dalam pendekatan pertama jumlah total merupakan fokusnya. Pendekatan alternatif adalah dengan mengagresasikan rencana pengeluaran dari setiap proyek yang disetujui, ditambah cadangan untuk pekerjaan yang mungkin akan dilaksanakan walaupun saat ini belum terindentifikasi.
-          Pajak Penghasilan
Walaupun baris paling bawah adalah pendapatan setelah pajak penghasilan, beberapa perusahaan tidak mempertimbangkan pajak penghasilan dalam penyusunan anggaran untuk unit bisnis.
Meskipun fokus utama adalah pada penyusunan anggran operasi, anggaran yang lengkap juga meliputi :
-          Anggaran modal
Anggaran modal menyatakan proyek-proyek modal yang telah disetujui, ditambah jumlah sekaligus proyek-proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan tingkat yang lebih tinggi.
-          Anggaran neraca
Anggaran neraca menunjukkan implikasi neraca dari keputusan-keputusan yang tercakup dalam anggaran operasi maupun anggaran modal.
-          Anggaran laporan arus kas
Anggaran laporan arus kas menunjukkan beberapa banyak uang yang dibutuhkan selama tahun tersebut yang akan dipasok oleh laba ditahan dan berapa banyak, jika ada yang harus diperoleh dari pinjaman atau dari sumber-sumber luar lainnya.

Proses Penyusunan Anggaran
·         Organisasi
Departemen Anggaran
Melakukan beberapa fungsi, yaitu:
-          Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran.
-         Mengoordinasikan dan menerbitkan setiap tahunnya asumsi-asumsi dasar tingkat korporat yang akan menjadi dasar untuk anggaran.
-    Memastikan bahwa informasi informasi disampaikan dengan semestinya antarunit organisasi yang saling terkait.
-          Memberikan bantuan bagi pembuat anggaran dalam penyusunan anggaran mereka.
-   Menganalisis anggaran yang diajukan dan memberikan rekomendasi, pertama kepada pembuat anggaran, kemudian kepada manajemen senior.
-          Menangani proses pembuatan revisi anggaran selama tahun tersebut.
-          Mengoordinasikan pekerjaan dari departemen anggaran di eselon-eselon yang lebih rendah.
-         Menganalisis kinerja yang dilaporkan terhadap anggaran, menginterpretasikan hasilnya, dan membuat laporan ringkasan untuk manajemen senoir.
Komite Anggaran
Komnite anggaran terdiri dari anggota-anggota manajemen senior (CEO,COO,CFO). Komite ini meninjau dan menyetujui dan menyesuaikan masing-masing anggaran.
·         Penerbitan Pedoman
Langkah pertama dalam proses penyusunan anggaran adalah mengembangkan pedoman yang mengatur penyusunan anggaran, untuk disebarkan kepada semua manajer. Pedoman ini dinyatakan secara implisit dalam rencana strategis dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan yang telah terjadi semenjak disetujui, khususnya kinerja perusahaan sampai tanggal tersebut dan prediksi terakhir.
·         Usulan Awal Anggaran
Perubahan dari tingkat kinerja saat ini dapat diklasifikasikan sebagai:
Ø  Perubahan dalam kekuatan eksternal
-          Perubahan dalam tingkat umum aktivitas ekonomi yang mempengaruhi volume penjualan.
-          Perkiraan perubahan dalam harga beli bahan baku dan jasa.
-          Perkiraan perubahan dalam tarif upah tenaga kerja.
-          Perkiraan perubahan biaya dari aktivitas diskresioner (pemasaran, litbang).
-          Perubahan dalam harga jual.
Ø  Perubahan dalam kebijakan dan praktik internal
-          Perubahan dalam biaya produksi, mencerminkan peralatan dan metode baru.
-          Perubahan dalam biaya diskresioner, berdasarkan pada antisipasi perubahan dalam beban kerja.
-          Perubahan dalam pangsa pasar dan bauran produksi.
·         Negosiasi
Pembuat anggaran mendiskusikan anggaran dengan atasannya, ini merupakan inti dari proses tersebut. Perbedaan antara jumlah anggaran dan estimasi disebut slack.
·         Tinjauan dan Persetujuan
Usulan anggaran diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam organisasi. Persetujuan terakhir direkomendasikan oleh komite anggaran kepada CEO. CEO juga menyerahkan anggaran yang telah disetujui kepada dewan direksi untuk disahkan.
·         Revisi Anggaran
Ada 2 jenis umum revisi anggaran, yaitu:
-          Prosedur yang menungkinkan pemutakhiran anggran secra sistematis (kuartalan).
-          Prosedur yang meungkinkan adanya revisi dalam keadaan tertentu.
Revisi anggaran harus dijustifikasikan berdasarkan perubahan kondisi yang signifikan dari yang ada ketika anggaran yang asli disetujui.
·         Anggaran Kontijensi
Beberapa perusahaan secra rutin menyusun anggaran kontijensi yang mengidentifikasikan tindakan-tindakan manajemen yang akan diambil jika ada penurunan yang signifikandalam volume penjualan dari apa yang telah diantisipasi ketika mengembangkan anggaran.

ASPEK-ASPEK KEPRILAKUAN
Partisipasi dalam Proses Penyusunan Anggaran
Penelitian telah menunjukkan bahwa partisipasi anggaran (yaitu, proses dimana pembuat anggran terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penentuan besar anggran) mempunyai dampak positif terhadap motivasi manajerial karena dua alasan, yaitu:
1.      Kemungkinan ada penerimaan yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika anggaran dipandag berada dalam kendali manajer, dibandingkan bila dipaksakan secara eksternal.
2.      Hasil penyusunan anggran partispatif adalah pertukaran informasi yang efektif.
Keterlibatan Manajemen Senior
Keterlibatan manajemen senior perlu agar sistem anggaran mana pun menjadi efektif dalam memotivasi pembuat anggaran. Manajemen harus berpatisipasi dalam peninjauan dan persetujuan anggaran, dan persetujuan tidak hanya sebagai stempel.
Departemen Anggaran
Departemen ini harus menganalisis anggaran secara rinci, dan departemen tersebut harus yakin bahwa anggran disusun dengan memadai dan informasinya adalah akurat. Untuk melaksanakan tugas mereka dengan efektif, maka anggota departemen anggaran harus mempunyai reputasi sebgai orang yang tidak memihak dan adil.

Kerangka Kerja Konseptual Dalam Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan


1.     Defenisi Kerangka Kerja Konseptual
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan
Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan.

2.     Peran Suatu Kerangka Kerja Konseptual
Kerangka kerja konseptual dari tingkat akuntansi, bertujuan untuk menyediakan struktur teori akuntansi. Pada tingkat tertinggi yang teoritis, kerangka kerja konseptual menyatakan ruang lingkup dan tujuan pelaporan keuangan.
Pada tingkat konseptual berikutnya menyatakan mengidentifikasi dan mendefinisikan karakteristik kualitatif informasi keuangan (seperti relevansi, keandalan, komparatif, dan dimengerti) dan elemen dasar akuntansi (seperti aktiva, kewajiban, ekuitas, biaya pendapatan, dan keuntungan). Di tingkat operasional yang lebih rendah, kerangka kerja konseptual berkaitan dengan prinsip dan aturan pengakuan dan pengukuran elemen dasar dan jenis informasi yang akan ditampilkan dalam laporan keuangan.

3.     Manfaat Kerangka konseptual
a.      Untuk keperluan manajer dalam mengambil keputusan.
b.      Bagi manajemen dan auditor untuk meyakinkan bahwa informasi disajikan sesuai dengan 
        aturan yang ditetapkan.

4.     Tujuan untuk Kerangka Kerja Konseptual
IASB dan FASB mempertimbangkan kerangka tujuan utama pelaporan keuangan adalah untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pengguna. informasi tersebut akan dipilih salah satu dasar kegunaannya dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Tujuan ini terlihat ingin dicapai akan pelaporan yaitu:
a.       Berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi
b.      Berguna dalam menilai prospek arus kas
c.       Tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya dan perubahan di dalamnya.
IASB memiliki konsep laporan hanya satu, kerangka atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan. IASB menyatakan bahwa kerangka:
a.      Menentukan tujuan laporan keuangan
b.      Mengidentifikasi karakteristik kualitatif yang membuat informasi dalam laporan keuangan 
        berguna.
c.       Mendefinisikan elemen dasar laporan keuangan dan konsep untuk pengakuan dan 
        pengukuran mereka dalam laporan keuangan.

5.     Perkembangan dari sebuah Kerangka Konseptual
Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial Accounting Standard Board) telah menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu: 
  • SFAC no. 1 “objective of financial reporting by business enterprises”, yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
  • SFAC no. 2 “qualitative caracteristics of accounting information”, yang menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
  • SFAC no. 3 “element of financial statement of business enterprises”, yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
  • SFAC no. 5 “recognition and measurement in financial statement of business enterprises”, yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi.
  • SFAC no. 6 “element of financial statement”, yang menggantikan SFAC no. 3 dan memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
  • SFAC no. 7 “using cash flow information and present value in accounting measurement”, yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran