Konsep
Biaya
Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi,
yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan
terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan suatu
proses produksi dapat dikategorikan dalam beberapa kelompok, yaitu :
a.
Biaya
Langsung
Biaya langsung merupakan biaya yang dikeluarkan untuk suatu
proses produksi yang dapat dengan mudah dihubungkan secara ekonomi terhadap
produk yang dihasilkan. Biaya langsung juga dapat diartikan sebagai biaya yang
terlibat langsung dengan produk, yang biasanya dikeluarkan untuk membiayai
tenaga kerja, dan bahan baku.
b.
Biaya
Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan dan tidak
ada hubungan secara langsung dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Biaya
tidak langsung adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau
kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi selain biaya bahan baku
langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Konsep
Manajemen Biaya
a.
Pengertian
Manajemen Biaya adalah proses dimana perusahaan mengontrol
dan merencanakan biaya dalam melakukan bisnis. Masing-masing proyek harus telah
disesuaikan dengan rencana manajemen biaya, dan perusahaan secara keseluruhan
juga mengintegrasikan pengelolaan biaya ke model bisnis mereka secara
keseluruhan.
Tidak ada pengertian tunggal untuk istilah ini, karena
memiliki aplikasi yang luas. Bila dilaksanakan dengan baik, manajemen biaya
akan diterjemahkan ke dalam mengurangi biaya produksi untuk produk dan layanan,
serta peningkatan nilai yang dikirimkan kepada pelanggan.
b.
Manfaat manajemen biaya
Manajemen
biaya bermanfaat bagi manajemen untuk:
1)
Perencanaan
dan pengendalian
2)
Membantu
manajemen dalam meningkatkan ketertelusuran biaya
3)
Membantu
manajemen dalam mengoptimalkan kinerja daur hidup secara total.
4)
Membantu
manajemen dalam pembuatan keputusan
5)
Membantu
manajemen dalam proses manajemen investasi
6)
Membantu
manajemen dalam mengintegrasikan kriteria pengukuran kinerja non keuangan ke
dalam kinerja keuangan agar terjamin konsistensinya
7)
Membantu
manajemen dalam mengorganisasi berbagai tingkat otomasi.
c.
Tahapan Manajemen Biaya Proyek
1)
Cost
estimating - membuat
sebuah estimasi dari biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
sebuah proyek. Output penting dari tahapan ini adalah estimasi biaya. Sangat
penting membangun cost management plan yang menggambarkan bagaimana variansi
biaya akan dikelola dalam proyek.
2)
Cost
budgeting -
mengalokasikan semua estimasi biaya tersebut pada tiap paket kerja untuk
membuat sebuah baseline, agar dapat diukur kinerjanya.
3)
Cost
control -
mengendalikan perubahan dana proyek. Proses dalam pengendalian biaya
termasuk monitoring kinerja pembiayaan, meyakinkan bahwa hanya perubahan yang
tepat yang termasuk dalam baseline biaya yang direvisi, memberikan informasi
pada stakeholders bahwa perubahan dapat mengakibatkan perubahan biaya pula.
d.
Informasi Manajemen Biaya
Informasi manajemen biaya meliputi informasi yang bersifat
keuangan maupun non keuangan yang penting bagi keberhasilan perusahaan.
Informasi keuangan saja dapat berakibat buruk bagi perusahaan, karena informasi
tersebut cenderung berfokus pada jangka pendek. Sedangkan untuk mencapai
keberhasilan, perusahaan perlu memfokuskan terutama pada faktor-faktor yang
mempunyai jangka waktu yang lebih panjang, seperti kualitas produk dan
loyalitas pelanggan.
Sebagai
contoh, penekanan pada informasi keuangan saja dapat mengarahkan manajer untuk
menekankan pada penurunan biaya dan mengabaikan atau menurunkan satandar
kualitas. Keputusan ini dapat menjadi
kekeliruan yang fatal, mengarah pada hilangnya pelanggan dan pasar pada jangka
panjang.
Informasi manajemen biaya disediakan untuk masing-masing
fungsi utama manajemen yaitu :
a)
Manajemen
stratejik yang merupakan pengembangan posisi kompetitf sehingga keunggulan
kompetitif dapat menyebabkan kesuksesan yang berkesinambungan.
Strategi adalah seperangkat tujuan
dan rencana tindakan yang spesifik, yang apabila dicapai akan memberikan suatu
keunggulan kompetitif yang diharapkan. Manajemen stratejik (strategic
manajemen) meliputi pengindentifikasian dan pengimplementasian tujuan-tujuan
dan rencana-rencana tindakan tersebut.
b)
Perencanaan
dan pengambilan keputusan meliputi penganggaran dan perencanaan laba,
pengelolaan arus kas dan keputusan-keputusan lain yang berkaitan dengan operasi
atau membeli fasilitas, kapan peralatan harus diperbaiki atau harus memulai pengembangan
produk baru. perusahaan, seperti misalnya kapan perusahaan harus menyewa
c)
Pengendalian
operasional berlangsung ketika para manajer menengah (misalnya manajer pabrik,
manajer produk, manajer regional) memonitor aktivitas para manajer operasional
dan para karyawan (misalnya supervisor produksi dan para kepala departemen).
Sebaliknya, pengendalian manajemen merupakan evaluasi terhadap para manajer
tingkat menengah oleh para menajer diatasnya (controller atau CFO)
d)
Penyusunan
laporan keuangan, manajemen tunduk pada persyaratan pelaporan yang dikeluarkan
industri sejenis, kelompok profesional yang relevan. Informasi laporan keuangan
juga mencakup tiga fungsi manajemen lainnya, karena informasi ini seringkali
merupakan bagian yang penting dari
perencanaan, pengambilan keputusan dan manajemen stratejik.
e.
Lingkungan Bisnis Kontemporer
Lingkungan bisnis yang dinamis sangat berpengaruh dalam
praktek manajemen biaya. Perubahan-perubahan tersebut adalah :
1)
Lingkungan
bisnis global
Perkembangan penting yang mendorong perubahan
yang meluas dalam lingkungan bisnis kontemporer adalah pertumbuhan pasar dan
perdagangan internasional. Para manajer dan pemilik perusahaan paham akan
pentingnya untuk mengejar penjualan dan aktivitas produksi di negara lain, juga
untuk mengejar manfaat melakukan investasi.
Meningkatnya persaingan di
lingkuangan bisnis global mempunyai arti bahwa kebutuhan perusahaan terhadap
informasi manajemen biaya semakin meningkat supaya mampu bersaing. Perusahaan
membutuhkan informasi keuangan dan non keuangan tentang bagaimana melakukan
bisnis dan bagaimana cara bersaing secara efektif.
2)
Teknologi
informasi dan pemanufakturan
Supaya dapat tetap kompetitif dalam
menghadapi persaingan global yang semakin ketat, perusahaan di seluruh dunia
mengadopsi teknologi informasi dan pemanufakturan persediaan tepat waktu (Just
in Time Inventory) untuk mengurangi biaya penyimpanan persediaan, dana
penggunaan mesin berteknolgi tinggi.
3)
Fokus
pada pelanggan
Perubahan kunci dalam lingkungan
bisnis adalah meningkatnya harapan pelanggan (customer expectation) terhadap
fungsionalitas dan kualitas produk. Akibatnya siklus hidup produk (product life
cycle) menjadi lebih pendek, sehingga perusahaan berusaha untuk menambah model
baru dan produk baru secepat mungkin.
4)
Organisasi
manajemen
Organisasi manajemen telah telah
berubah dalam merespon perubahan pemasaran dan produksi, karena fokusnya adalah
kepuasan pelanggan, maka tekanannya telah berubah dari ukuran kinerja yang
bersifat keuangan dan berbasis laba menjadi ukuran kinerja yang berorientasi
pada pelanggan, bersifat non keuangan, seperti kualitas dan pelayanan.
5)
Pertimbangan-pertimbangan
social, politik dan budaya
Di samping perubahan-perubahan yang
ada pada lingkungan bisnis, perubahan signifikan juga terjadi pada perubahan
lingungan social, politik dan udaya yang mempengaruhi bisnis.
Konsekuensi dari adanya lingkungan
yang baru adalah meningkatkan kebutuhan perusahaan untuk lebih fleksibel dan
adaptif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi yang baru.
f. Teknik Manajemen Kontemporer
Para manajer menggunakan teknik berikut ini untuk
mengimplementasikan strategi perusahaan untuk mencapai keberhasilan. Teknik-
teknik itu adalah :
1)
Benchmarking
Benchmarking merupakan proses di
mana perusahaan mengidentifikasikan factor keberhasilan, mempelajri tentang
prkatek-praktek terbaik yang pernah dilakukan oleh perusahaan lain dan kemudian
mengimplementasikan perbaikan-perbaikan dalam proses perusahaan untuk mencapai
kinerja yang sama bahkan lebih baik dengan para pesaiangnya.
2)
Manajeman
Kualitas total (Total Quality Management)
TQM merupakan teknik di mana
manajemen mengembangkan kebijakan-kebijakan dan praktek-praktek untuk
meyakinkan bahwa produk dan jasa perusahaan memenuhi harapan pelanggan.
Pendekatan ini meliputi peningkatan :
ü functionality (fungsionalitas
produk)
ü realibility (kehandalan)
ü durability (ketahanan)
ü serviceability (kemudahan produk
untuk diperbaiki)
3)
Continous
Improvement
Continous Improvement (dalam bahasa
jepang disebut kaizen) merupakan teknik manajemen di mana para manajer dan
pekerja setuju terhadap program “continous improvement” dalam hal kualitas dan
faktor keberhasilan.
4)
Activity-Based
Costing dan Activity-Based Management
Banyak perusahaan dapat memperbaiki
perencanaan, penentuan harga pokok produk, pengendalian menggunakan analisis
aktivitas untuk mengembangkan gambaran rinci tentang aktivitas spesifik yang
dilakukan dalam operasi perusahaan.
Activity-based costing digunakan
untuk meningkatkan akurasi analisis biaya dengan memperbaiki cara penelusuran
biaya ke objek biaya. Activity based management menggunakan analisis aktivitas
untuk meningkatkan pengendalian operasional dan pengendalian manajemen.
5)
Reengineering
Reengineering merupakan proses untuk
menciptakan keunggulan kompettitif dimana manajemennya, seringkali juga
menghasilkan pesanan/pekerjaan yang sudah dimodifikasi, digabungkan atau
dihilangkan.
6)
The
Theory of Constraint
The Theory of Constraint (teori
kendala) merupakan teknik stratejik untuk membantu perusahaan untuk mengubah bahan menjadi
produk secara efektif meningkatkan factor
keberhasilan.konsep utama dalam TOC adalah throughput, yaitu kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan kas melalui penjualan atau sama dengan penjualan dikurangi
bahan yang dibutuhkan dalam produk yang terjual. Throughput dapat diperbaiki
secara langsung dengan meningkatkan kecepatan produk diproses sampai dengan
dijual.
7)
Mass
Customization
Mass Customization merupakan teknik manajemen di mana pemasaran
dan proses produksi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menangani
meningkatnya variasi yang timbul dari pengiriman produk pesanan dan jasa kepada
pelanggan.
8)
Target
Costing
Target Costing merupakan teknik
manajemen yang menentukan biaya yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkan
harga yang kompetitif, sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang
diharapkan. Jadi biaya ditentukan oleh harga.
9)
Life
Cycle Costing Life Cycle Costing
Merupakan teknik manajemen yang
digunakan untuk mengidentifikasikan dan memonitor biaya produk selama siklus
hidup produk. Siklus hidup produk meliputi tahap-tahap:
ü Riset dan pengembangan
ü Perancangan produk termasuk membuat
prototype dan pengujian
ü Produksi/pembuatan, inspeksi,
pengepakan dan penggudangan
ü Pemasaran, promosi dan distribusi
ü Penjualan dan pelayanan.
10)
The
Balanced Scorecard
Untuk menekankan pada pentingnya
pengguanaan informasi, baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan,
sekarang seringkali akuntansi melaporkan kinerja perusahaan berdasarkan
factor-faktor keberhasilan dalam empat dimensi, yaitu :
ü Kinerja keuangan
ü mengukur profiabilitas di antara
perusahaan-perusahaan lain, sebagai indicator seberapa baik perusahaan
memuaskan pemilik dan pemegang saham.
ü Kepuasan pelanggan
ü kepuasan mengukur kualitas,
pelayanan dan rendahnya biaya dibandingkan dengan perusahaan lain sebagai
indicator seberapa baik perusahaan memuaskan pelanggan.