1.
PENGERTIAN
STRATEGI KORPORASI
strategi korporasi (corporate
strategy) adalah strategi yang berkaitan dengan pilihan arah perusahaan
secara keseluruhan, serta pengelolaan portofolio bisnis dan produk.
3 masalah utama terkait strategi
korporasi:
a. - Strategi direksional
b.
- Analisis portofolio
c. -
Parenting strategy
2.
STRATEGI
DIREKSIONAL
Staretgi ini merupakan
orientasi menyeluruh perusahaan terhadap pertumbuhan (growth), stabilitas (stability),
atau pengurangan (rethenchment).
Ketiga orientasi tersebut biasanya dikenal dengan pengertian grand strategy.
a. Strategi
pertumbuhan (contoh: merger dan akuisisi)
Dua
strategi pertumbuhan mendasar yaitu :
1) Strategi Konsentrasi (Concentration Strategy)
Ø Pertumbuhan Vertikal (Vertical Growth)
Pertumbuhan
ini dapat dicapai baik secara internal dengan cara memperluas operasi yang ada,
atau secara eksternal melalui akuisisi. (contoh:
Indomie)
Ø Pertumbuhan Horizontal (Horizontal Growth)
Pertumbuhan
horizontal dapat dicapai dengan cara memperluas operasi perusahaan ke lokasi geografis lainnya dan/atau
meningkatkan jangkauan produk dan jasa yang ditawarkan pada pasar saat ini.
(contoh: brownies Amanda)
2) Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)
Perusahaan mulai berpikir untuk melakukan diversifikasi
ketika pertumbuhannya tidak menunjukkan kemajuan dan tidak ada lagi peluang
untuk tumbuh dalam bisnis aslinya. Dua jenis strategi diversifikasi yaitu:
Ø Diversifikasi Konsentrik (Concentric/Related
Diversification)
Strategi
yang dijalankan dengan menambah produk
baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini baik keterkaitan dalam
kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan
pemasaran yang sama. (contoh: Kelompok usaha Kompas
Gramedia masuk ke bisnis penerbitan (Elexmedia
Komputindo), toko buku (Gramedia) dan penyiaran (Radio Sonora dan
TV7) dan Perusahaan
mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi
sepeda motor)
Ø Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate/Unrelated
Diversification)
Strategi
yang dijalankan dengan menambahan produk baru dan dipasarkan
pada pasar baru yang tak terkait dengan yang ada saat ini.
Ide dasar strategi ini terutama
pertimbangan profit. (Contoh: PT. Bank Lippo,
Tbk sebagai cikal bakal Group Lippo
memutuskan untuk bergerak di sektor
properti seperti Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, dan Lippo Development)
b. Strategi
stabilitas
Strategi
ini dapat dipilih perusahaan dibanding strategi pertumbuhan, apabila perusahaan
tetap melanjutkan aktivitas tanpa adanya perubahan arah yang signifikan.
Beberapa jenis strategi ini adalah:
1) Strategi Istirahat/Maju dengan Hati-hati (Pause/Proceed
with Caution Strategy)
Strategi istirahat/maju
dengan hati-hati adalah suatu timeout - kesempatan untuk istirahat
sebelum melanjutkan dengan strategi pertumbuhan atau strategi pengurangan. (contoh: perusahaan
Dell yg mengalami kemajuan pertumbuhan 285% selama 2 tahun, saat itu perusahaan
Dell melakukan strategi istirahat)
2) Strategi Tidak Ada Perubahan (No-Change Strategy)
Strategi tidak ada
perubahan adalah sebuah keputusan untuk tidak melakukan suatu hal yang baru -
suatu pilihan untuk melanjutkan operasi dan kebijakan saat ini sampai waktu
tertentu di masa yang akan datang. (contoh: warung
kecil atau took kelontong di dalam perumahan)
3) Strategi Laba (Profit Strategy)
Strategi laba adalah
suatu keputusan untuk tidak melakukan sesuatu yang baru dalam suatu situasi
yang buruk dan bertindak seolah-olah masalah perusahaan hanya bersifat
sementara. (contoh: perusahaan yg akan melakukan
go-public)
c. Strategi
pengurangan
Strategi
ini digunakan perusahaan ketika perusahan memiliki posisi kompetisi yang lemah
pada beberapa atau semua lini produknya,
keadaan yang demikian yang mengakibatkan performa yang rendah, turunnya
penjualan, dan hilangnya laba.
1)
Strategi Putar
Haluan (Turnaround Strategy)
Strategi
putar haluan menekankan perbaikan efisiensi operasional dan sangat tepat digunakan
ketika masalah yang dihadapi perusahaan sudah menjalar, tetapi belum kritis. (contoh: melakukan konsolidasi)
2) Strategi Perusahaan Tawanan (Captive Company
Strategy)
Strategi
perusahaan tawanan, membuat perusahaan dapat mengurangi ruang lingkup aktivitas
fungsionalnya, seperti pemasaran, sehingga dapat mengurangi biaya secara
signifikan. (contoh: Simpson Industries, perusahaan
pemasok suku cadang mobil dari Birmingham-Michigan, mengizinkan sebuah tim
khusus dari General Motors (GM) mengawasi fasilitas produksi dan pembukuan
serta mewawancarai karyawannya demi kontrak jangka panjang )
3)
Strategi
Menjual/Divestasi (Sell-Out/Divestment Strategy
Strategi
menjual dapat dipahami jika manajemen masih dapat memperoleh harga yang baik
bagi para pemegang sahamnya dan karyawan dapat bertahan pada pekerjaannya,
dengan cara menjual seluruh perusahaan kepada perusahaan lain. (contoh: Ford melakukan strategi divestasi dengan menjual unit
bisnis Jaguar dan Land Rover kepada Tata Motors pada tahun 2008 untuk membantu meningkatkan laba
perusahaan pada tahun 2009)
4)
Strategi
Kepailitan/Likuidasi (Bankruptcy/Liquidation Strategy)
Strategi
kepailitan meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada pengadilan sebagai
usaha untuk menyelesaikan kewajiban perusahaan. (contoh:
Perusahaan
Riau Airlines pada tahun 2008, yang sempat mengalami kesulitan financial yang
menyebabkan terhentinya kegiatan operasional perusahaan untuk sementara)
d.
Strategi kombinasi
Strategi kobinasi adalah strategi yang
dilakukan perusahaan apabila:
1) Keputusan
strategi utamanya (grand strategy) difokuskan pada berbagai strategi
besar secara sadar (stabilitas, pertumbuhan, atau pengurangan) pada waktu yang
sama (secara simultan) dalam berbagai unit bisnis perusahaan.
2) Perusahaan
merencanakan menggunakan beberapa strategi besar yang berbeda pada masa yang
akan datang (secara bertahap).
Penerapan strategi
kombinasi ini memang tidak mudah tetapi strategi ini sangat tepat bagi
perusahaan yang menghadapi banyak lingkungan dan lingkungan mengalami perubahan
dengan kecepatan yang tidak sama, serta produk perusahaan itu berada dalam
tingkatan daur hidup produk (product life cycle) yang berbeda.
3.
ANALISIS
PORTOFOLIO
Analisis ini merupakan
Salah satu alat bantu untuk mengembangkan strategi korporasi pada perusahaan
dengan multi bisnis. Dalam analisis ini, manajemen puncak memandang lini produk
dan unit bisnisnya sebagai serangkaian investasi yang diharapkan akan
memberikan keuntungan.
Beberapa pendekatan
yang dapat digunakan dalam analisis portofolio adalah:
a. Matriks BCG
Matriks
BCG (Boston Consulting Group Matrix) menunjukkan hubungan antara tingkat
pertumbuhan industri (growth rate of industry) di mana perusahaan
bersaing, dengan pangsa pasar relatifnya (relative market share).
b. Matriks
GE
Matriks ini terdiri atas sembilan sel
yang ditetapkan berdasarkan daya tarik industri jangka panjang (long-term
industry attractiveness) dan posisi kekuatan bisnis dalam persaingan.
Sebagai contoh, daya tarik industri mencakup parameter tingkat pertumbuhan
pasar, profitabilitas industri, ukuran, praktek penetapan harga, yang merupakan
kemungkinan peluang dan ancaman. Posisi kekuatan bisnis dalam persaingan
meliputi pangsa pasar, posisi teknologi, profitabilitas, dan ukuran, yang
merupakan kemungkinan kekuatan dan kelemahan.
c. Matriks Internal Eksternal (Matriks IE)
Matriks internal eksternal dikembangkan
dari model matriks GE namun menggunakan parameter kekuatan internal perusahaan
dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan matriks IE ini adalah
untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporasi yang lebih detail.
4.
STRATEGI
PARENTING
Strategi parenting merupakan
strategi yang memandang perusahaan sebagai sumber daya dan kapabilitas yang
dapat digunakan untuk membangun nilai bagi unit bisnis sekaligus menghasilkan
sinergi di antara berbagai unit bisnis tersebut. Strategi ini focus pada
kompetensi inti (core competencies) perusahaan induk (parent
corporation) dan pada nilai yang diciptakan dari hubungan antara induk dan
unit-unit bisnisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar