Gambaran Umum
Akuntansi Sektor Publik
1.
Pengertian dan
Karakteristik Sektor Publik
1.1.
Pengertian
Sektor Publik
Dalam arti sempit sektor publik dpat diartikan
sebagai pembahasan pajak dan kebijakan perpajakan’ sedangkan dalam arti luas
sektor publik disebut bidang yang membicarakan metode mengenai manajemen
negara.
Menurut Insra Bastian (2006:15) mengemukakan bahwa
yang dimaksud dengan akuntansi sektor publik adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang
diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lemabaga-lembaga tinggi Negara
dan Departemen-departemen dibawahnya. pemerintahan
daerah, BUMN, LSM, dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerja sama
sektor publik dan swasta.
Kelompok organisasi sektor publik, seperti:
a.
Lembaga Pemeritah
b.
Organisasi Agama
c.
Organisasi Sosial
d.
Yayasan
e.
Institusi Pendidikan
f.
Organisasi Kesehatan
Akuntansi sektor publik memmiliki kaitan erat dengan
penerapam dan perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri
memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sektor
swasta.
Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan
luasnya jenis dan bentuk organisasi yang berada didalmnya, akan tetapi juga
karena kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik
tersebut.
Persamaam organisasi sektor publik dengan
perusahaan, yaitu:
a.
Bagian tidak terpisahkan dari suatu sistem
perekonomian nasional
b.
Menghadapi sumberdaya yang terbatas untuk mencapai
tujuannya
c.
Pola manajemen keuangan sama
d.
Beberapa mempunyai output produk yang sama
e.
Diatur oleh peraturan perundangan
Perbedaan organisasi sektor publik dengan
perusahaan, yaitu:
1.2.
Karakteristik
Sektor Publik
Menurut Revrisond Baswir (2000:17) menyatakan ada
beberapa karakteristik akuntansi sektor publik, yaitu sebagai berikut:
a.
Karena ingin
mengejar laba tidak inklusif didalam usaha dan kegaitan lembaga pemerintahan,
maka dalam akuntansi sektor publik pencatatan rugi laba tidak diperlukan.
b.
Karena lembaga
pemerintahan tidak dimiliki secara pribadi sebagaimana halnya perusahaan, maka
dalam akuntansi sektor pencatatan pemilikan pribadi juga tidak diperlukan.
c.
Karena sistem
akunatansi sektor publik sesuatu negara sangat dipengaruhi oleh sistem
pemerintahan negara yang bersangkutan, maka bentuk akuntansi sektor publik
berbeda antara suatu negara dengan negara lain tergantung pada sistem
pemerintahannya.
d.
Karena fungsi
akuntansi sektor publik adalah untuk mencatat, menggolongkan, meringkas, dan
melaporkan realisasi pelaksanaan
anggaran suatu negara, penyelenggaraan akuntansi pemerintahan
tidak bisa dipisahkan dari mekanisme pengurusan keuangan dan sistem anggaran
tiap-tiap negara.
e.
Karena
penyelenggaraan akuntansi sektor publik senantiasa harus tunduk pada hukum atau
ketentuan-ketentuan yang diberlakukan oleh suatu negara, maka hal ini tentu
turut mmberikan corak tersendiri terhadap keberagaman praktek akuntansi sektor
publik.
Sementara itu,
Muhamma Gade (200:16) mengatakan bahwa karakterisitik khusus dari akuntansi
sektor publik adalah menggunakan istilah dana (fund), sehingga sering disebut dengan akuntansi dana, selain itu
juga akuntansi sektor publik direncanakan, diorganisasikan, serta dijalankan
atas dasar dana.
Pengertian dana
dalam akuntansi sektor publik adalah satuan akuntansi dan fiskal (fiscal and accounting entity) dengan
seperangkat buku besar yang mencatat kas dan sumber-sumber keuangan lain
beserta segala kewajiban yang berkaitan, sisa modal atau saldo-saldo dan
perubahannya, yang dipisahkan dengan maksud melaksanakan kegiatan khusus atau
mencapai tujuan tertentu sesuai dengan pertauran atau pembatasan tertentu.
Ciri-Ciri khusus
organisasi sektor publik.
a. Tidak mencari
keuntungan finansial
b.
Dimiliki oleh publik
c.
Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham
d.
Keputusan berdasarkan consensus
e.
Tabel gambaran
spesifik “organisasi sektor publik”
Tujuan
|
Untuk
mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar, dan
kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani.
|
Aktifitas
|
Pelayanan
publik, seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan, penegakan
hukum, transportasi publik, dan penyediaan pangan.
|
Sumber
pembiayaan
|
Berasal dari
dana masyarakat, seperti pajak, laba perusahaan negara, pinjaman pemerintah,
serta pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan perundangan
yang berlaku.
|
Pola
pertanggung jawaban
|
Bertanggung
jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat seperti Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD).
|
Kultur
Organisasi
|
Bersifat
birokratis, formal, dan berjenjang.
|
Penyusunan
Anggaran
|
Dilakukan
bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan program publik dalam
anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan di diskusikan oleh masyarakat.
Dan akhirnya, disahkan oleh wakil masyarakat di DPR, DPD, dan DPRD.
|
Stakeholder
|
Dapat dirinci
sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor &
investor, lembaga internasional termasuk lembaga Donor Internasional (Seperti
Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),
pemerintahan luar negeri dan sebagainya.
|
2.
Perkembangan
Oraganisasi Sektor Publik dari Perspektif akuntansi
Perkembangan paradifma keperintahan , diberbagai
negara yang begeser dan berproses dari ruling
government menuju kearah governance dan penciptaan administrasi pemerintah
yang berhasil guna, berdaya guna dan berkeadilan telah membuka kesadaran bagi
setiap orang, terutama aparat pemerintha untuk senantiasa tanggap akan tuntutan
lingkungannya, dengan berupaya memberikan pelayanan terbaik, secara transparan
dan berakuntabilitas.
Organisasi sektor publik sebenarnya telah ada sejak
ribuan tahun yang lalu. Dalam bukunya Vernon Karn (1989) menjelaskan bahwa
praktik akuntansi sektor publik sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun lalu
sebelum masehi. Kemunculannya lebih dipngaruhi pada interaksi yang terjadi
didalam masyarakat dan kekuatan sosial dalam masyarakat, yang umumnya berbentuk
pemerintahan.
Organsisasi
sektor publik ini, dapat diklasifikasi dalam:
a.
Semangat
kapitalisasi (capitalistic spirit)
b.
Peristiwa
politik dan ekonomi (economic and politic
events)
c.
Inovasi
teknologi (technology inovation)
Bukti sejarah
mengindikasikan bahwa praktik sistem penvcatatan telah dilakukan pada zaman
mesir kuno. Selain itu organisasi kementrian didirikan dengan tujuan
mengadministrasi laporan untuk perdana menteri. Selain itu para menteri juga
melakukan praktik laporan bulanan terkait dengan hasil pemungutan pajak.
Dimasa babilonia,
praktik pencatatan juga telah dilakukan untuk setiap kegiatan pendapatan dan
produksi. Masa Yunani, pemerintahan yang berkuasa membagi secara adil berbagai
sumber pendapatan yang diterima. ‘phartenon’, sebutan bagi organisasi
kementrian yang bertugas, telah mengembangkan berbagai metode pencatatan untuk
barang-barang yang berharga. Begitupun dimasa Roma, praktik akuntansi untuk
mendukung mekanisme pajak dilakukan untuk semua pejabat, baim itu digubernuran
maupun kekaisaran.
Berbagai bukti sejarah
menunjukkan praktek akuntansi sekto publik. Dipertengahan akhir abad 14, praktek pencatatan
transaksi keuangan ditemukan di Genoa. Temuan ini diperkirakan bukti
transaksi keuangan antara pemerintahan yang berkuasa dengan rakyat. Berbagai
temuan akhirnya menunjukkan proses
pencatatan kemudian berkembang dalam proses perdagangan antar negara.
Perkembangan di belahan
barat dunia memasuki era dimana gereja merupakan organ penting pemerintahan.
Proses pencatatan keuangan telah dilakukan secara rapi di administrasi gereja.
Peristiwa politik yang mendominasi pada masa itu adalah perlawanan kaum gereja
terhadap kaum kapitalistik, yang berorientasi mencari keuntungan pribadi. Ini
berarti sejak awal, pengaruh paham feodal yang berkembang menjadi paham utama
sebagian negara di dinuia, tak bisa dipidahkan begitu saja dari berbagai kajian
akuntansi sektor publik.
Awal perkembangan
praktik akuntansi sektor publik terus mengikuti berbagai paradigma yang ada.
Fleksibilitas ini merupakan karakter yang tidk dimiliki akuntansi keuangan.
Dimana akuntansi keuangan mengalami masa kegelapan di abad pertengahan dimana
keadaan ekonomi dan politik tidak kondusif.
Permulaan abad 15, kekuatan ekonomi berpindahdari Itali
ke Inggris. Philosopi ekonomi berlaku Abad
15 - 17 yang disebut ‘mercantilism’. Sekolah
mercantilism membuat sistem dimana pemerinatahan pusat berusaha untuk
mengendlikan dan mengatur semua tahap perdagangan. Proses pelaporan dikembangkan lebih rinci terutama untuk informasi
tenaga kerja, metode produksi, tipe, dan kualitas barang yang diproduksi, harga
penjualan, dan metode pemasaran.
Akhir abad 18,
terjadi perubahan mendasar dalam aturan bisnis. Inisiatif individu menjadi
lebih dihargai dan diberi peluang seluas-luasnya. Akibatnya revolusi industri
muncul di Inggris. Kejadian ini menunjukkan pengembangan akuntansi keuangan dan biaya diperusahaan lebih dipicu
oleh perkembangan praktek akuntansi sektor publik.
Praktek akuntansi sektor publik dapat dikatkan
berkembang lebih lambat di abad 19 – 20.
Interpretasi yang salah mulai muncul dengan penyamaan akuntansi sektor publik
adalah proses pencatatan penarikan pajak yang dipungut oleh pihak pemerintah.
Di Inggris penekanan ini dinyatakan dalam penunjukan pengembangan akuntansi
keuangan dan biaya perusahaan lebih dipicu oleh pengembangan praktik akuntansi
sektor publik.
Satu-satunya
perkembangan dimasa itu adalah dimulainya praktek audit dana pemerintahan. Pada
saat itu para pejabat pemerintah yang bertugas mengaudit juga memiliki tanggung
jawab administratif lain seperti sebagai penjaga ‘permata mahkota’, pengawas
hutang berbunga dan sebagainya. Dan akhirnya di tahun 1832, dibentuklah komisi audit yang melaporkan ke Dewan
Perwakilan Rakyat tentang pelaksanaan pengeluaran dana .
3.
Skala dan Ruang
lingkup sektor publik
Tidak bisa dipungkiri bahwa sektor publik mempunyai
pengaruh besar dalam suatu negara. Di negara Inggris, dampak yang ditimbulkan
dapat didefenisikan pada warga negara Inggris dan warga negara lain yang
berkunjung di Inggris. Di Inggris, pendatang diperbolehkan untuk mempunyai akses
terhadap pelayanan publik seperti bantuan polisi yang tidak dikenai biaya.
Dalam keadaan tertentu, pendatang juga mempunyai
akses pusat pelayanan kesehatan dan kebakaran tanpa mengeluarkan biaya. Selain
itu pula, sektor publik menyerap sebesar lima juta tenaga kerja yang cukup
signifikan bagi ekonomi di Inggris tahun 1992.
Kondisi diatas tidak jauh berbeda dengan di
indonesia. Melihat luas wilayah dan jumlah penduduk, maka jumlah serapan akan
tenaga kerja yang bergerak dibidang sektor publik masih amat diharapkan.
Pertimbangan lain adalah terbentuknya
departemen-departemen yang embawahi bidang tertentu dalam oemerintahan,
struktur pemerintahan pusat maupun daerah, dan kepolisian-TNI. Cakupan
organisasi sektor publik disetiap kota membuktikan peranan organisasi sektor
publik dalam penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat sangat besar.
Dalam waktu yang relatif singkat akuntansi sektor
publik telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. saat ini terdapat
perhatian yang lebih besar terhadap praktik akuntansi yang dilakukan oleh
lembaga - lembaga pemerintah, perusahann milik negara atau daerah, dan berbagai
organisasi publik lainnya dibandingkan
dengan masa-masa sebelumnya. terdapat tuntutan yang lebih besar dari pada
masyarakat untuk dilakukan transparansi dan akuntansi publik oleh lembaga -
lembaga pemeintahan .
organisasi
sektor publik sekarang tekanan lebih efesien, memperhitungkan biaya ekonomi dan
biaya sosial , serta dampak negative atas aktivitas yang dialakukan berbagai
tuntutan tersebut menyebabkan akuntansi dapat dengan cepat diterima dan diakui
sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola urusan publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar