Sistem
manajemen biaya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yakni
sistem manajemen biaya tradisional dan sistem manajemen biaya
kontemporer. Kedua sistem manajemen biaya tersebut, semuanya dapat
ditemukan dalam praktek. Pada masa lalu dan mungkin sekarang juga
masih khususnya di Indonesia, sistem manajemen tradisional banyak
dipraktekkan secara luas di banding sistem manajemen biaya tradisional.
Namun, di negara-negara maju dimana perusahaan memiliki visi jauh ke
depan untuk menghasil produk berkualitas yang sangat beragam, tingkat
persaingan tinggi dan perlindungan maupun kesadaran konsumen juga
tinggi, mendorong perusahaan menggunakan sistem manajemen biaya
kontemporer.. Hal ini karena pada situasi dimana tuntutan keragaman,
kompleksitas produk, persyaratan mutu, tekanan persaingan yang tinggi
dan daur hidup yang pendek, sistem manajemen biaya tradisional tidak
dapat bekerja dengan baik dalam membeikan informasi yang relevan, akurat
dan tepat waktu.
Sistem manajemen biaya terdiri dari dua
subsistem yakni sistem akuntansi biaya dan sistem pengendalian
operasional. Dengan demikian bila membahas sistem manajemen biaya maka
kedua subsitem tersebut dibahas secara terpisah.
Sistem Manajemen Biaya Tradisional
Sistem
manajemen biaya tradisional terdisi dari subsistem akuntansi biaya
tradisional dan subsistem pengendalian operasional tradisional Sistem
akuntansi biaya tradisional mengasumsikan bahwa semua biaya
diklasifikasikan menjadi tetap dan variabel berkaitan dengan perubahan
unit atau volume produk yang dihasilkan. Oleh karena itu pendorong/
penggerak dalam bentuk unit produk atau lainnya seperti jam tenaga
kerja langsung atau jam mesin adalah satu-satunya pendorong/ penggerak
yang penting. Sistem biaya yang menggunakan pendorong/ penggerak
berdasarkan unit atau volume dalam membebankan biaya pada obyek biaya
disebut sistem biaya tradisional. Oleh karena unit produk/ volume
produksi bukan satu-satunya pendorong/ penggerak yang menjelaskan
penyebab maka kegiatan pembebanan biaya produk diklasifikasikan sebagai
alokasi. Dan karena banyak alokasi yang harus dilakukan maka sistem
tradsional ini sering disebut sistem padat alokasi.
Tujuan
perhitungan harga pokok dari sistem akuntansi biaya tradisional adalah
untuk maksud pelaporan eksternal dan tujuan ini dipenuhi dengan
pembebanan biaya produksi pada persediaan dan harga pokok penjualan.
Sistem
pengendalian operasi tradisional membebankan biaya pada unit organisasi
dan membuat manajer unit bertanggung jawab atas pengendalian biaya yang
dibebankan kepadanya. Kinerja diukur dengan membandingkan hasil aktual
dengan standard atau anggaran hasil dan lebih menekankan pada ukuran
keuangan daripada ukuran non keuangan.. Manajer diberi penghargaan
berdasarkan kemampuannya mengendalikan biaya. Jadi sistm tradisional
menelusuri biaya pada individu yang bertanggung jawab atas timbulnya
biaya. Dan digunakan untuk memotivasi individu untuk mengndalikan biaya.
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa kinerja organisasi secara
keseluruhan dicapai dengan memaksimalkan kinerja subunit organisasi
individu dengan mengacu pada pusat pertanggungjawaban.
Sistem Manajemen Biaya Kontemporer
Tujuan
keseluruhan dari sistem manajemen biaya kontemporer adalah untuk
meningkatkan mutu, isi, relevansi dan ketepatan waktu informasi biaya.
Tujuan manajerial akan lebih banyak dapat dipenuhi dengan penggunaan
sistem manajemen biaya kontemporer.
Sistem akuntansi biaya
kontemporer menenkankan pada penelusuran dibanding alokasi. Pernanan
pendoron/ penggerak diperluas dengan mengidentifikasi pendorong/
penggerak yang tidak berhubungan dengan volume produk yang diproduksi.
Penggunaan pendorong/ pengerak unit dan non unit meningkatkan keakuratan
pembebanan biaya, mutu dan relevansi informasi secara keseluruhan..
Sistem akuntansi yang menggunakan pendorong/ penggerak unit dan non unit
untuk membebankan biaya ke obyek biaya disebut sistem biaya berdasarkan
kegiatan. Contoh misalnya kegiatan memindahkanbarang bahan baku dan
barang setengah jadi dari suatu lokasi ke lkasi lain dalam satu pabrik
merupakan ukuran yang lebih baik untuk mengukur kegiatan memindahkan
barang daripada menggunakan ukuran unit yang diproduksi.
Perhitungan
harga pokok produk pada sistem manajemen biaya kontemporer cenderung
fleksibel untuk berbagai tujuan manajerial termasuk untuk kepentingan
pelaporan eksternal. Perhitungan harga pokok produk lebih menekankan
pada perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang lebih
baik.
Pengendalian biaya kontemporer sangat berbeda dengan sistem
tradisional.. Pada sistem tradisional tekanannya adalah pada manajemen
biaya, sementara pada sistem kontemporer tekanannya adalah manajemen
kegiatan dan manajemen kegiatan bukan lah biaya. Inti jantung sistem
pengendalian operasional kontemporer adalah manajemen berdasarkan
kegiatan. Manajemen berdasarkan kegiatan memfokuskan pada manajemen
kegiatan dengan tujuan meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan
dan laba yang diterima dengan menyediakan seperangkat nilai tersebut.
Manajemen berdasarkan kegiatan mencakup analisis pendorong, analisis
kegiatan dan evaluasi kinerja. Pendekatan manajemen berdasarkan kegiatan
memfokuskan pada pertangungjawaban kegiatan dibanding biaya, menekankan
maksimisasi kinerja sistem dibandingkan kinerja individu. Kegiatan yang
melintasi fungsi, lini departemen berfokus pada sistem dan membutuhkan
pendekatan global untuk pengendaliannya. Sistem pengendalian kontemporer
berpandangan bahwa memaksimumkan efisiensi subunit individu tidak
selalu berarti mengarah pada efisiensi maksimum sistem secara
keseluruhan. Dengan demikian pada sistem kontemporer baik ukuran kinerja
keuangan dan non keuangan adalah sama pentingnya.
Pilihan Sistem Manajemen Biaya
Untuk
memutuskan apakah menerapkan sistem manajemen biaya kontemporer atau
tradisional, manajer harus menilai trade off anatara pengukuran biaya
dan biaya kesalahan. Biaya pengukuran adalah biaya yang berhubungan
dengan kegiatan pengukuran yang diperlukan oleh sistem manajemen biaya.
Biaya kesalahan adalah biaya yang berhubungan dengan pengambilan
keutusan yang buruk yang didasarkan pada informasi biaya yang tidak
akurat karena sistem informasi biaya yang buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar