Minggu, 21 April 2013

Pasar Uang dan Pasar Modal (BAB 1 Dasar-Dasar Investasi)



1.      Jelaskan pengertian investasi , dan tujuan sesorang melakukan investasi !
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.
Pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang. Secara lebih khusus menurut (Tandelilin, 2001 : 5) ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain :
a.       Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan.
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
b.      Mengurangi resiko inflasi.
Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari resiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.
c.       Dorongan untuk menghemat pajak.
Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang – bidang usaha tertentu.
2.      Jelaskan secara singkat mengenai dasar-dasar keputusan  investasi !
Dasar keputusan investasi menurut Tandelilin (2005) terdiri dari:
a.       Return
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Dalam manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Suatu hal yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah diinvestasikannya. Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan resiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam berinvestasi perlu dibedakan antara return yang diharapkan (expected return) dan return yang terjadi (realized return).
b.      Risk
Korelasi langsung antara pengembalian dengan resiko, yaitu : semakin tinggi pengembalian, semakin tinggi resiko. Oleh karena itu, investor harus menjaga tingkat resiko dengan pengembalian yang seimbang.
c.       The time factor
Jangka waktu adalah hal penting dari definisi investasi. Investor dapat menanamkan modalnya pada jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Pemilihan jangka waktu investasi sebenarnya merupakan suatu hal penting yang menunjukkan ekspektasi atau harapan dari investor. Investor selalu menyeleksi jangka waktu dan pengembalian yang bisa memenuhi ekspektasi dari pertimbangan pengembalian dan resiko.
3.      Apakah return yang diharapkan (expected return) saa dengan return yang terjadi (realized return) ? Jelaskan !
Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan return yang telah diperoleh investor dimasa lalu. Antara tingkat return yang diharapkan dan tingkat return aktual yang diperoleh investor dari investasi yang dilakukan mungkin saja berbeda. Perbedaan antara return yang diharapkan resiko yang harus selalu dipertimbangkan dalam proses investasi. Sehingga dalam berinvestasi, disamping memperhatikan tingkat return, investasi harus selalu mempertimbangkan tingkat resiko suatu investasi.
4.      Bagaimana sikap investor yang Risk Averse / Risk Averter dalam menentukan alternative invetsasi yang akan dilakukan ?
Investor yang termasuk pada kelompok Risk Averter Adalah investor ini cenderung untuk menghindari risiko dan berinvestasi pada assets yang memberikan pendapatan tetap seperti deposito, obligasi atau saham yang tergolong blue chips. Investor ini menyadari tidak mengharapkan keuntungan investasi yang optimal. Biasanya kalangan investor mayoritas kalangan pensiunan dengan keinginan mendapatkan keuntungan walaupun sedikit namun pasti.
5.      “Hubungan antara resiko dan return yang diharapkan bersifat searah”. Apakah anda setuju dengan pernyataan tersebut ? Jelaskan mengapa demikian !
Setuju, karena semakin besar return harapan dari sebuah investasi, maka semakin besar pula tingkat risiko yang harus dipertimbangkan. Disamping memperhatikan return yang tinggi, investor juga harus mepertimbangkan tingkat risiko yang harus ditanggung.
Dimana, Prinsip investasi yang berlaku umum adalah bahwa semakin tinggi risiko sebuah jenis instrumen investasi, maka biasanya potensi keuntungan pun akan lebih tinggi. Sebaliknya, jenis investasi yang berisiko rendah, umumnya menawarkan potensi keuntungan yang rendah pula. Ini merupakan hukum investasi yang tidak bisa dielakkan: Risiko Tinggi = Hasil yang Tinggi (High Risk = High Return), Risiko Rendah = Hasil yang Rendah (Low Risk = Low Return).
6.      Jelaskan apa dan bagaimana proses pengambilan keputusan invetsasi yang umunya dilakukan oleh para investor !
Pada dasarnya terdapat beberapa tahapan dalam pengambilan keputusan investasi antara lain:
a.       Menentukan kebijakan investasi
Pada tahapan ini, investor menentukaan tujuan investasi dan kemampuan atau kekayaannya yang dapat diinvestasikan, dikarenakan ada hubungan positif antara risiko dan return, maka hal yang tepat bagi para investor untuk menyatakan tujuan investasinya tidak hanya untuk memperoleh keuntungan saja, tetapi juga memahami bahwa ada kemungkinan risiko yang berpotensi menyebabkan kerugian. Jadi, tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko.
b.      Analisis sekuritas
Pada tahapan ini berarti melakukan analisis sekuritas yang meliputi penilaian terhadap sekuritas secara individual atau beberapa kelompok sekuritas. Salah satu tujuan melakukan penilaian tersebut adalah untuk mengidentifikasi sekuritas yang salah harga (mispriced).
c.       Pembentukan portofolio
Pada tahapan ketiga ini adalah membentuk portofolio yang melibatkan identifikasi aset khusus mana yang akan diinvestasikan dan juga menentukan seberapa besar investasi pada tiap aset tersebut, masalah selektifitas, penentuan waktu, dan diversifikasi perlu menjadi perhatian investor.
d.      Melakukan revisi portofolio
Pada tahapan ini, berkenaan dengan pengulangan secara periodik dari tiga langkah sebelumnya. Sejalan dengan waktu, investor mungkin mengubah tujuan investasinya yaitu membentuk portofolio baru yang lebih optimal. Motivasi lainnya disesuaikan dengan preferensi investor tentang risiko dan return itu sendiri.
e.       Evaluasi kinerja portofolio
Pada tahapan terakhir ini, investor melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio secara periodik dalam arti tidak hanya return yang diperhatikan tetapi juga risiko yang dihadapi. Jadi, diperlukan ukuran yang tepat tentang return dan juga standar risiko yang relevan
7.      Apa perbedaan antara retail investor dan institutional investor !
Retail investor dengan institutional investor yang membedakan adalah jenis investornya. Retail investor terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan institutional investor terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.
8.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan dengan strategi portofolio pasif dan strategi portofolio aktif. Apa perbedaan kedua stratgei tersebut !
a.       Strategi pasif
Merupakan tindakan investor yang cenderung pasif dalam berinvestasi dalam saham dan hanya mendasarkan pergerakan sahamnya pada pergerakan indeks pasar.
b.      Strategi aktif
Merupakan tindakan investor secara aktif dalam melakukan pemilihan dan jual beli saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan pergerakan harga saham serta berbagai mendapatkan return abnormal.
Perbedaan terletak pada tujuan strateginya. Tujuan dari strategi pasif ini adalah memperoleh return portofolio sebesar return indeks pasar dengan menekankan seminimal mungkin risiko dan biaya investasi yang harus dikeluarkan. Sedangkan, tujuan strategi aktif ini adalah mendapatkan return portofolio saham yang melebihi return portofolio saham yang diperoleh dari strategi pasif.
9.      Apa yang dimaksud dengan pernyataan “proses keputusan investasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan” !
Artinya, jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal.

4 komentar: