1.
Jelaskan
pengertian investasi , dan tujuan sesorang melakukan investasi !
Investasi adalah penanaman modal untuk
satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan
harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.
Pada
dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah
uang. Secara lebih khusus menurut (Tandelilin, 2001 : 5) ada beberapa alasan
mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain :
a.
Untuk
mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan.
Seseorang yang bijaksana akan
berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau
setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada
sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
b.
Mengurangi
resiko
inflasi.
Dengan melakukan investasi dalam
pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari
resiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh
inflasi.
c.
Dorongan
untuk menghemat pajak.
Beberapa negara di dunia banyak
melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat
melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan
investasi pada bidang – bidang usaha tertentu.
2.
Jelaskan
secara singkat mengenai dasar-dasar keputusan
investasi !
Dasar
keputusan investasi menurut Tandelilin (2005) terdiri dari:
a.
Return
Alasan utama orang berinvestasi
adalah untuk memperoleh keuntungan. Dalam manajemen investasi tingkat
keuntungan investasi disebut sebagai return. Suatu hal yang sangat wajar jika
investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah
diinvestasikannya. Return yang diharapkan investor dari investasi yang
dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan
resiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam berinvestasi
perlu dibedakan antara return yang diharapkan (expected return) dan return yang
terjadi (realized return).
b. Risk
Korelasi langsung antara pengembalian dengan resiko, yaitu : semakin tinggi pengembalian, semakin tinggi resiko. Oleh karena itu, investor harus menjaga tingkat resiko dengan pengembalian yang seimbang.
Korelasi langsung antara pengembalian dengan resiko, yaitu : semakin tinggi pengembalian, semakin tinggi resiko. Oleh karena itu, investor harus menjaga tingkat resiko dengan pengembalian yang seimbang.
c. The time
factor
Jangka waktu adalah hal penting dari
definisi investasi. Investor dapat menanamkan modalnya pada jangka pendek,
jangka menengah, atau jangka panjang. Pemilihan jangka waktu investasi
sebenarnya merupakan suatu hal penting yang menunjukkan ekspektasi atau harapan
dari investor. Investor selalu menyeleksi jangka waktu dan pengembalian yang
bisa memenuhi ekspektasi dari pertimbangan pengembalian dan resiko.
3.
Apakah return yang diharapkan (expected return) saa dengan return yang
terjadi (realized return) ? Jelaskan
!
Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang
diantisipasi investor dimasa datang. Sedangkan return yang terjadi atau return
aktual merupakan return yang telah diperoleh investor dimasa lalu. Antara
tingkat return yang diharapkan dan tingkat return aktual yang diperoleh
investor dari investasi yang dilakukan mungkin saja berbeda. Perbedaan antara
return yang diharapkan resiko yang harus selalu dipertimbangkan dalam proses
investasi. Sehingga dalam berinvestasi, disamping memperhatikan tingkat return,
investasi harus selalu mempertimbangkan tingkat resiko suatu investasi.
4.
Bagaimana
sikap investor yang Risk Averse / Risk Averter dalam menentukan alternative
invetsasi yang akan dilakukan ?
Investor yang termasuk
pada kelompok Risk Averter Adalah investor ini cenderung untuk menghindari
risiko dan berinvestasi pada assets yang memberikan pendapatan tetap seperti
deposito, obligasi atau saham yang tergolong blue chips. Investor ini menyadari
tidak mengharapkan keuntungan investasi yang optimal. Biasanya kalangan investor
mayoritas kalangan pensiunan dengan keinginan mendapatkan keuntungan walaupun
sedikit namun pasti.
5.
“Hubungan
antara resiko dan return yang diharapkan bersifat searah”. Apakah anda setuju
dengan pernyataan tersebut ? Jelaskan mengapa demikian !
Setuju, karena semakin
besar return harapan dari sebuah investasi, maka semakin besar pula tingkat
risiko yang harus dipertimbangkan. Disamping memperhatikan return yang tinggi,
investor juga harus mepertimbangkan tingkat risiko yang harus ditanggung.
Dimana, Prinsip
investasi yang berlaku umum adalah bahwa semakin tinggi risiko sebuah jenis
instrumen investasi, maka biasanya potensi keuntungan pun akan lebih tinggi.
Sebaliknya, jenis investasi yang berisiko rendah, umumnya menawarkan potensi
keuntungan yang rendah pula. Ini merupakan hukum investasi yang tidak bisa
dielakkan: Risiko Tinggi = Hasil yang Tinggi (High Risk = High Return),
Risiko Rendah = Hasil yang Rendah (Low Risk = Low Return).
6.
Jelaskan
apa dan bagaimana proses pengambilan keputusan invetsasi yang umunya dilakukan
oleh para investor !
Pada dasarnya terdapat beberapa tahapan dalam pengambilan
keputusan investasi antara lain:
a. Menentukan kebijakan investasi
Pada tahapan ini, investor menentukaan
tujuan investasi dan kemampuan atau kekayaannya yang dapat diinvestasikan,
dikarenakan ada hubungan positif antara risiko dan return, maka hal yang tepat
bagi para investor untuk menyatakan tujuan investasinya tidak hanya untuk memperoleh
keuntungan saja, tetapi juga memahami bahwa ada kemungkinan risiko yang berpotensi
menyebabkan kerugian. Jadi, tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam
keuntungan maupun risiko.
b. Analisis sekuritas
Pada tahapan ini berarti melakukan
analisis sekuritas yang meliputi penilaian terhadap sekuritas secara individual
atau beberapa kelompok sekuritas. Salah satu tujuan melakukan penilaian
tersebut adalah untuk mengidentifikasi sekuritas yang salah harga (mispriced).
c. Pembentukan portofolio
Pada tahapan ketiga ini adalah
membentuk portofolio yang melibatkan identifikasi aset khusus mana yang akan
diinvestasikan dan juga menentukan seberapa besar investasi pada tiap aset
tersebut, masalah selektifitas, penentuan waktu, dan diversifikasi perlu menjadi
perhatian investor.
d. Melakukan revisi portofolio
Pada tahapan ini, berkenaan dengan pengulangan
secara periodik dari tiga langkah sebelumnya. Sejalan dengan waktu, investor mungkin
mengubah tujuan investasinya yaitu membentuk portofolio baru yang lebih
optimal. Motivasi lainnya disesuaikan dengan preferensi investor tentang risiko
dan return itu sendiri.
e. Evaluasi kinerja portofolio
Pada tahapan terakhir ini, investor
melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio secara periodik dalam arti
tidak hanya return yang diperhatikan tetapi juga risiko yang dihadapi. Jadi, diperlukan
ukuran yang tepat tentang return dan juga standar risiko yang relevan
7.
Apa perbedaan antara retail investor dan institutional investor !
Retail investor dengan
institutional investor yang membedakan adalah jenis investornya. Retail
investor terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi.
Sedangkan institutional investor terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi,
lembaga penyimpan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun,
maupun perusahaan investasi.
8.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
dengan strategi portofolio pasif dan strategi portofolio aktif. Apa perbedaan
kedua stratgei tersebut !
a.
Strategi pasif
Merupakan tindakan investor yang
cenderung pasif dalam berinvestasi dalam saham dan hanya mendasarkan pergerakan
sahamnya pada pergerakan indeks pasar.
b.
Strategi
aktif
Merupakan
tindakan investor secara aktif dalam melakukan pemilihan dan jual beli saham,
mencari informasi, mengikuti waktu dan pergerakan harga saham serta berbagai
mendapatkan return abnormal.
Perbedaan
terletak pada tujuan strateginya. Tujuan dari strategi pasif ini adalah
memperoleh return portofolio
sebesar return indeks pasar dengan menekankan seminimal mungkin risiko dan
biaya investasi
yang harus dikeluarkan. Sedangkan, tujuan strategi aktif ini adalah mendapatkan
return portofolio saham yang melebihi return portofolio saham yang diperoleh
dari strategi pasif.
9.
Apa yang dimaksud dengan pernyataan
“proses keputusan investasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan” !
Artinya, jika tahap pengukuran dan
evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses
keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya
sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal.
Bab 2 nya juga nah Nenggg,,kwkwkwk
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMantappu
BalasHapussaya suka sekali dengan halaman ini,,, cantik disign nya,,,semangat yaaa.....
BalasHapus