1. Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan salah satu alat bantu bagi manajemen dalam
melaksanakan fungsinya terutama dalam perencanaan dan pengendalian. Nilai suatu
anggaran tergantung pada perencanaan dan pengendalian anggaran, apabila terjadi
penyimpangan atas pelaksanaan anggaran dikarenakan terlalu tinggi dalam
penetapannya, maka diperlukan cara untuk mengendalikannya yaitu dengan cara
meninjau kembali hasil penetapan anggaran sebelumnya sehingga pada saat
pelaksanaan dapat terwujud dengan baik serta dijadikan sebagai masukan bagi
perusahaan dalam melaksanakan perencanaan dan pengendalian anggaran tersebut
sehingga pada periode yang akan datang dapat dijadikan sebagai perbaikan yang
positif. Anggaran juga merupakan alat bantu bagi perusahaan dalam mencapai
tujuan utamanya yaitu memperoleh laba dengan memproduksi barang atau jasa untuk
dijual kepada konsumen sehingga perusahaan memperoleh penghasilan yang optimal.
Anggaran atau lebih sering disebut sebagai “ budget “ mempunyai definisi yang beragam, namun apabila dicermati
lebih teliti masing-masing definisi tersebut mempunyai definisi yang sama.
Pengertian anggaran menurut M. Nafarin
(2007 : 9), yaitu:
“ Anggaran
adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program-program
yang telah disahkan “.
Sedangkan menurut Darsono dan Ari
Purwanti (2008:1) terdapat beberapa macam pengertian tentang anggaran
antara lain sebagai berikut :
1. Anggaran dapat berupa anggaran fisik dan anggaran
keuangan. Anggaran lazim disebut rencana kerja yang dituangkan secara tertulis
dalam bentuk angka-angka keuangan, lazim disebut anggaran formal.
2.
Anggaran lazim disebut perencanaan dan pengendalian
laba, yaitu proses yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam perencanaan
dan pengendalian secara efektif.
3.
Anggaran ialah suatu perencanaan laba strategis jangka
panjang, suatu perencanaan taktis laba jangka pendek; suatu sistem akuntansi
berdasarkan tanggungjawab; suatu penggunaan prinsip pengecualian yang
berkesinambungan, sebagai alat untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu
organisasi.
4. Anggaran ialah rencana tentang kegiatan perusahaan yang
mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran
suatu organisasi. Pada umumnya disusun secara tertulis.
5. Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang memiliki
kekhususan tersendiri atau sebagai sub-sistem yang memerlukan hubungan dengan
subsistem lain yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan.
6. Anggaran dianggap sebagai yang otonom karena mempunyai
sasaran serta cara-cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang
berbeda dengan sasaran serta cara kerja sistem lain yang ada dalam perusahaan; anggaran
sekaligus juga disebut su-sistem.
7.
Anggaran sebagai suatu system tersiri dari tiga lapisan
yaitu : inti system, sub-sistem penunjang, sub-sistem lingkungan. Inti system
ialah sasaran laba; sub-sistem penunjang ialah berbagai aktivitas yang membantu
kelancaraan kerjanya inti system seperti struktur organisasi, administrasi,
analisis data, angka-angka standard an sebagainya. Sub-sistem lingkungan ialah
lingkungan eksternal organisasi seperti ekonomi, sosial, politik, budaya dan
sebagainya yang mempengaruhi bekerja suatu sistem organisasi.
8. Anggaran atau budget adalah sama dengan profit
planning. Perencanaan laba meliputi : perencanaan penjualan, perencanaan
produksi, perencanaan penggunaan bahan baku, perencanaan tenaga kerja langsung,
perencanaan biaya overhead, perencanaan biaya pemasaran, perencanaan biaya umum
dan admistrasi dan seterusnya. Modal tersebut pada umumnya disebut anggaran
berkala yang lengkap atau master budget.
Selain itu menurut Mulyadi (2001 :
488), menjelaskan anggaran sebagai berikut:
“ Anggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif
yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang
mencakup jangka waktu satu tahun “.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
anggaran merupakan suatu rencana manajemen mengenai perolehan dan penggunaan
sumber daya perusahaan yang dinyatakan secara formal dan terperinci dalam
bentuk kuantitas dan dalam suatu periode tertentu.
2. Kegunaan Anggaran
Adapun kegunaan pokok anggaran menurut
Munandar (2000 : 10), yaitu sebagai
berikut:
1.
Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah sekaligus
harus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan
perusahaan di waktu yang akan datang.
2.
Sebagai Alat Pengkoordinasi Kerja
Anggaran
berfungsi sebagai alat pengkoordinasi kerja agar semua bagian-bagian yang
terdapat di dalam perusahaan harus dapat saling menunjang saling bekerja sama
dengan manajemen untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan, dengan demikian
kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.
3.
Sebagai Alat Pengawasan Kerja
Anggaran berfungsi pula sebagai tolak ukur sebagai alat
pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan nanti dengan
membandingkan antara apa yang tertuang dalam anggaran dengan apa yang dicapai
untuk realisasi kerja perusahaan, dapat dilihat apakah kerap sukses bekerja dan
perbandingan tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab penyimpangan antara
anggaran dan realisasinya sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekuatan yang
dimiliki perusahaan. Hal ini berguna untuk menyusun rencana (budget) selanjutnya secara lebih matang
dan lebih akurat.
3. Karakteristik Anggaran
Karakteristik anggaran menurut
oleh Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan
(2000 : 1) (penerjemah oleh F.X Kurniawan Tjakrawala), yaitu:
1. Anggaran
memperkirakan keuntungan yang potensial dari unit usaha.
2. Dinyatakan
dalam unit moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah non
moneter.
3. Biasanya
meliputi waktu selama satu tahun.
4. Merupakan
perjanjian manajemen, bahwa manajer setuju untuk bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan dari anggaran.
5. Usulan
anggaran diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pembuat
anggaran.
6. Sekali
setuju anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.
7. Secara
berkala kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran dan perbedaannya
dianalisis dan dijelaskan.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa anggaran umumnya
mencakup jangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan keuangan dan
satuan selain keuangan. Selain itu, anggaran berisi komitmen manajemen yang
berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab agar mencapai
sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.
4. Manfaat dan Tujuan Anggaran
Manfaat anggaran menurut M. Nafarin
(2007 : 19), diantaranya :
a.
Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan
kekurangan pegawai.
b.
Dapat memotivasi pegawai.
c.
Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan.
d.
Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
e. Sumber daya (seperti tenaga kerja, peralatan dan dana)
dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
f.
Alat pendidikan bagi para manajer.
Sedangkan tujuan dari pembuatan anggaran menurut M. Nafarin (2007:19) yaitu :
a.
Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih
sumber dan investasi dana.
b.
Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan
digunakan.
c. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis
investasi dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan.
d.
Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat
mencapai hasil yang maksimal.
e.
Menyempurnakan rencana yang telah disusun kerena dengan
anggaran menjadi lebih jelas dan nyata terlihat.
f. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap
usulan yang berkaitan dengan keuangan.
Maka dapat dinilai apakah perusahaan telah sukses bekerja atau kurang
sukses dari perbandingan dan analisis dapat diketahui sebab-sebab penyimpangan
antara anggaran dan realisasinya sehingga dapat diketahui pula
kelemahan-kelemahan dan keunggulan yang dimiliki perusahaan. Hal ini akan dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan yang sangat berguna untuk menyusun
rencana-rencana (anggaran) selanjutnya secara lebih akurat.
5. Keunggulan dan Kelemahan Anggaran
Menurut Tendi Haruman & Sri
Rahayu (2007:8) keunggulan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan
penyusunan anggaran yang baik, antara lain :
a. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu
diproyeksikan sebelum rencana tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil
proyeksi ini menciptakan peluang untuk memilih rencana yang paling
menguntungkan untuk dilaksanakan.
b. Dalam menyusun anggaran, diperlukan anlisis yang sangat
teliti terhadap setiap tindakan yang akan dilakukan. Analisis ini sangat
bermanfaat bagi manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan
tersebut.
c. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga
dapat dijadikan patokan untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh.
d. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang
baik sehingga setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan dan kewajibannya.
Anggaran sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan
dalam melakukan suatu kegiatan.
e.
Mengingat setiap manajer dan atau penyelia dilibatkan
dalam penyusunan anggaran, maka memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan
serta (sense of participation).
Di samping beberapa keunggulan tersebut di atas, terdapat pula beberapa
kelamahan antara lain :
a. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi
(permintaan efektif, kapasitas produksi dan lain-lain) maka terlaksananya
dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan estimasi tersebut.
b.
Anggaran hanya merupakan rencana dan rencana tersebut
baru berhasil apabila dilaksanakan secara sungguh-sungguh.
c. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan
untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugas-tugasnya, bukan
menggantikannya.
d. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama
dengan yang diramalkan sebelumnya, sebab itu anggaran perlu memiliki sifat yang
luwes.
6. Jenis-Jenis Anggaran
Dalam suatu perusahaan yang telah berjalan dengan baik dan mapan lazimnya
diterapkan suatu anggaran dalam bentuk paket, artinya anggaran tersebut disusun
dengan lengkap menyangkut rencana untuk keseluruhan, sehingga meliputi anggaran
untuk beberapa bagian perusahaan.
Menurut M Nafarin (2007 : 31),
jenis-jenis anggaran dapat dilihat dari beberapa sudut pandang sebagai berikut:
1.
Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran variabel adalah anggaran yang disusun
berdasarkan interval (kisar), kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya
merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat
aktivitas (kegiatan) yang berbeda.
b. Anggaran tetap adalah anggaran yang disusun berdasarkan
suatu tingkat kapasitas tertentu.
2.
Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk
suatu periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap
akhir periode anggaran.
b. Anggaran kontinyu adalah anggaran yang dibuat untuk
mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat misalnya tiap bulan diadakan
perbaikan sehingga anggaran yang dibuat setahun mengalami perubahan.
3.
Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah
anggaran yang dibuat dalam jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran
untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.
b.
Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah
anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran yang
dibuat untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang
yang disebut anggaran modal (capital
budget). Anggaran jangka panjang tidak harus berupa anggaran modal.
Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka
pendek.
4.
Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari:
a.
Anggaran Operasional
b.
Anggaran Keuangan
Kedua anggaran ini bila digabungkan disebut anggaran induk (master budget). Anggaran induk adalah
suatu jaringan kerja yang berisi berbagai macam anggaran yang terpisah namun
saling berhubungan dan saling berkaitan satu sama lain. Anggaran induk yang
mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya
disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran
triwulan dan anggaran triwulan dipecah lagi menjadi anggaran-anggaran bulanan.