1. Pengertian Laba
Salah satu sasaran penting bagi organisasi yang
berorientasi pada profit (keuntungan) akan menghasilkan laba. Oleh karena itu,
jumlah laba yang dihasilkan dapat dipakai sebagai salah satu alat ukur
efektivitas perusahaan karena laba merupakan keuntungan yang diterima
perusahaan, karena perusahaan telah melakukan pengorbanan untuk kepentingan
pihak lain.
Pengertian laba menurut Darsono dan Ari Purwanti (2008 :
177) adalah :
“ Laba ialah prestasi seluruh karyawan
dalam suatu perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk angka keuangan yaitu
selisih positif atara pendapatan dikurangi beban (expenses) ”.
Sedangkan menurut M. Nafarin (2007:788) pengertian laba adalah
:
“ Laba adalah perbedaan antara pendapatan dengan
keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran untuk periode tertentu”.
Menurut Soemarso (2002:234) laba bersih adalah :
” Laba bersih merupakan selisih lebih semua
pendapatan dan keuntungan terhadap semua beban dan kerugian”.
Dari pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa laba
merupakan suatu kelebihan pendapatan atau keuntungan yang layak diterima oleh
perusahaan yang bersangkutan setelah melakukan pengorbanan untuk pihak lain.
2. Jenis-Jenis Laba
Menurut Supriyono (2002:177)
mengemukakan bahwa jenis-jenis laba dalam hubungannya dengan perhitungan laba, yaitu:
1.
Laba kotor
adalah perbedaan antara pendapatan bersih dan penjualan
dengan harga pokok penjualan.
2.
Laba dari operasi
adalah selisih antara laba kotor dengan total beban
operasi.
3.
Laba bersih
adalah angka terakhir dalam perhitungan laba atau rugi
dimana untuk mencarinya laba operasi ditambah pendapatan lain-lain dikurangi
dengan beban lain-lain.
3. Pengklasifikasikan Laba
Laba yang didapat oleh perusahaan berbeda-beda sesuai dengan urutan dan
jenisnya. Untuk memudahkan manajemen dalam menentukan laba apakah yang akan
dihasilkan oleh perusahaan. Laba yang akan dicapai tersebut digolongkan
terlebih dahulu, dikaitkan dengan penetapan pengukuran laba menurut Supriyono (2002 : 178) adalah sebagai
berikut:
1.
Laba kotor atas penjualan
merupakan selisih dari penjualan bersih dan harga pokok
penjualan. Laba ini dinamakan laba kotor hasil penjualan bersih belum dikurangi
dengan beban operasi lainnya untuk periode tertentu.
2.
Laba bersih operasi perusahaan
yaitu laba kotor dikurangi dengan sejumlah biaya
penjualan, biaya administrasi dan umum.
3.
Laba bersih sebelum potongan pajak
merupakan pendapatan perusahaan secara keseluruhan
sebelum potongan pajak perseroan, yaitu perolehan apabila laba operasi
dikurangi atau ditambah dengan selisih pendapatan dan biaya lain-lainnya.
4.
Laba kotor sesudah potongan pajak
yaitu laba bersih setelah ditambah atau dikurangi dengan
pendapatan dengan pajak perseroan.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laba
Di dalam memperoleh laba diharapkan perusahaan perlu
melakukan suatu pertimbangan khusus dalam memperhitungkan laba yang akan di
harapkan dengan memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi laba tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laba menurut Mulyadi (2001 : 513), yaitu:
1.
Biaya
Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk atau jasa
akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan.
2.
Harga Jual
Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besarnya volume penjualan
produk atau jasa yang bersangkutan.
3.
Volume Penjualan Dan Produksi
Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume produksi produk
atau jasa tersebut, selanjutnya volume produksi akan mempengaruhi besar
kecilnya biaya produksi.
5. Peranan Laba Dalam Perusahaan
Peranan laba dalam perusahaan
menurut M.Nafarin (2007 : 231), yaitu:
1.
Laba adalah efesiensi usaha setiap perusahaan sekaligus
merupakan suatu kekuatan pokok agar perusahaan dapat tetap bertahan untuk
jangka pendek dan jangka panjang perusahaan
2.
Laba adalah balas jasa atas dana yang ditanam
perusahaan
3.
Laba merupakan salah satu sumber dana usaha perusahaan
4.
Laba merupakan sumber dana jaminan surat para
karyawan
5.
Laba merupakan daya tarik bagi pihak ketiga yang ingin
menanamkan dananya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar