1.
Defenisi Perilaku Organisasi
Perilaku
organisasi adalah
suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu
organisasi, atau kelompok tertentu.
a.
Studi
tersebut mencakup pembahasan tentang aspek yang ditimbulkan dari pengaruh
organisasi terhadap manusia yang bekerja di dalamnya; juga aspek yang
ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi dimana mereka berada.
b.
Tujuannya
memperlancar upaya pencapaian tujuan organisasi.
2.
Unsur
utama perilaku organisasi
a.
Pandangan
psikologi
b.
Pandangan
ekonomi
c.
Pandangan
bahwa individu dipengaruhi aturan organisasi dan pemimpinnya
d.
Pandangan
tentang penekanan kepada tuntutan manajer untuk mencapai tujuan organisasi
3.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku organisasi
a.
Peningkatan
produktifitas
Organisasi dikatakan produktif jika
tujuan dapat dicapai dan proses pencapaian tersebut dilakukan dengan merubah
masukan menjadi keluaran dengan biaya yang paling rendah. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa produktifitas berhubungan dengan keefektifan dan keefisienan.
b.
Pengurangan
kemangkiran
Kemangkiran adalah tindakan tidak
masuk kerja tanpa alasan. Tingkat kemangkiran yang tinggi dapat berdampak
langsung pada keefektifan dan efisiensi organisasi.
c.
Penurunan
Turn Over
Turn over adalah pengunduran diri
secara permanen dari organisasi.
d.
Peningkatan
kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah perbedaan
antara banyaknya ganjaran yang diterima karyawan dan banyaknya yang mereka
yakini harus mereka terima. Karyawan dikatakan merasakan puas bila perbedaan
bernilai positif secara perhitungan matematis.
Perilaku organisasi merupakan suatu
bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada
perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu
untuk memperbaiki keefektifan organisasi. Apa yang dipelajari, yaitu bagaimana
perilaku: perorangan (individu) kelompok struktur.
4.
Tiga
Dimensi Perilaku organisasi
a.
Dimensi
Konsep
Dimensi konsep mencakup ilmu
pngetahuan, sosiologi, antropologi budaya, dan seluaruh elemen sosial yang
mempengaruhi berdirinya ilmu pengetahuan yang saling berkaitan.
b.
Dimensi
Sistem
Dimensi sistem mencakup bagaimana
proses manajemen yang dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan secara efektif
dan efisien yang di kemas dengan pendekatan-pendekatan matematis atau logika.
c.
Dimensi
Manusia
Dimensi manusia adalah faktor penentu dalam organisasi yang
tercermin dari ilmu psikologi. karena, adanya organisai adalah adanya manusia.
(Miftah Toha dan Reni Rosari, UGM)
(Miftah Toha dan Reni Rosari, UGM)
Ketiga dimensi diatas mencakup filosofi dasar lahirnya ilmu
perilaku organisai yang terdiri dari muliti disiplin ilmu (antroplogi kultural,
sosiologi, psikologi dan manjemen) sehingga dengan penedekatan ilmu-ilmu
tersebut perilaku organisai dapat dibahas. Dalam tataran konsep ilmu ini
membahas seluruh kegiatan organisai yang di dalamnya terdapat perilaku manusia,
budaya, sosial dan sistem yang mendukung adanya organisasi tersebut. sehingga
antara manusia dan organisasi dapat saling mempengaruhi.
5.
Kaitan
antara Perilaku Organisasi dengan Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen
mempengaruhi perilaku manusia. Sistem pengendalian manajemen yang baik
mempengaruhi perilaku yang sedemikian rupa sehingga memiliki tujuan yang
selaras, artinya
tindakan-tindakan individu yang dilakukan untuk meraih tujuan-tujuan pribadi
juga akan membantu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Sistem
formal dapat dibagi ke dalam dua kategori yaitu “aturan-aturan” dalam arti
luas, dan metode-metode sistematis untuk perencanaan dan memepertahankan
pengendalian. Tujuan utama dari system pengendalian manajemen adalah memastikan
(sejauh mungkin) tingkat “keselarasan tujuan” yang tinggi. Dalam proses yang
sejajar dengan tujuan, manusia diarahkan untuk mengambil tindakan yang sesuai
dengan kepentingan pribadi mereka sendiri, yang sekaligus juga merupakan
kepentingan perusahaan.
Dalam mengevaluasi praktik pengendalian manajemen, ada dua pertanyaan penting yang diajukan:
Dalam mengevaluasi praktik pengendalian manajemen, ada dua pertanyaan penting yang diajukan:
a.
Tindakan
apa yang memotivasi orang untuk bertindak demi kepentingan diri mereka sendiri?
b.
Apakah
tindakan ini sesuai dengan kepentingan organisasi tersebut?
c.
Faktor-faktor
informal yang mempengaruhi keselarasan tujuan.
Hal yang perlu diperhatikan oleh para perancang sistem
pengendalian formal adalah aspek-aspek yang berkaitan dengan proses informal,
seperti etos kerja, gaya manajemen, dan budaya yang melingkupi karena untuk
menjalankan strategi organisasi secara efektif mekanisme formal harus berjalan
seiring dengan mekanisme informal. Oleh karena itu sebelum sistem informal
didiskusikan akan diuraikan factor-faktor informal baik yang bersifat internal
maupun eksternal yang memainkan peranan kunci dalam rangka meraih keselarasan
dengan tujuan perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar