ANALISIS NILAI PROSES
1.
Pengertian
Dalam jurnal yang ditulis oleh
Ostrenga Michael R.dan Probst R. Frank, disebutkan bahwa process value analysis
(PVA) adalah suatu metodologi untukmengurangi biaya dan meningkatkan proses
denganmengidentifikasi sumber daya yang dikonsumsidalam suatu proses dan dasar
penyebab biaya itu.
2.
Tujuan
Analisis nilai proses memungkin untuk menentukan
keuntungan kompetitif terdiri dari dua yaitu: meningkatkan nilai bagi konsumen
(customer value) dan meningkatkan efisiensi proses (process
efficiency).
a. Meningkatkan nilai bagi konsumen (costumer value)
Proses
bisnis (atau value chain) adalah suatu mesin yang menghasikan nilai dalam
wujud produk atau jasa bagi konsumen yang ingin membeli. Peningkatan proses
efektif harus memulai dengan pemahaman yang benar terhadap konsumen
dan bagaimana atau mendefinisikan nilai, agar dapat menciptakan suatu sistem
yang lebih efisien dari “garbage in, garbage out“.
b. Meningkatkan efisiensi proses (process
efficiency)
Secara
rata-rata, 20% dari semua biaya proses produksi dan 30% dari semua biaya proses
jasa/layanan dapat dihubungkan dengan aktivitas non value added.
Proses
bisnis merupakan koleksi aktivitas yang menciptakan nilai bagi pelanggan.
Dengan mengabaikan industri atau sektor, organisasi manapun berusaha memberikan
nilai lebih secara efisien dibanding dengan saingannya yang mempunyai
keunggulan kompetitif berbeda. Peningkatan proses dimulai dengan
pemahaman terhadap pelanggan dan bagaimana untuk mendefinisikan nilai (dalam
jurnal process value analysis: a strategic approach to cost reduction).
3.
Komponen
a.
Analisis
penggerak
Analisis
penggerak menekankan bagaimana untuk mencari penyebab utama biaya aktivitas.
Dan dalam setiap aktivitas memiliki masukan dan keluaran. Masukan aktivitas
merupakan sumber daya yang dibutuhkan oleh aktivitas untuk memproduksi
keluaran, misalnya: membuat program komputer maka yang menjadi masukan adalah
programmer, komputer, printer, kertas komputer dan disket. Sedangkan keluaran
aktivitas adalah hasil atau produk dari aktivitas, dari contoh di atas maka
keluarannya adalah program komputer.
b.
Analisis
aktivitas
Fokus
utama dari analisis nilai proses adalah analisis aktivitas. Analisis aktivitas
menekankan pada bagaimana mengidentifkasi dan menentukan nilai. Analisis
aktivitas akan menghasilkan empat hal : aktivitas apa yang telah dilakukan,
berapa banyak orang yang melakukan aktivitas, waktu dan sumber daya yang
diperlukan untuk aktivitas, menentukan nilai aktivitas bagi organisasi termasuk
rekomendasi untuk memilih dan mempertahankan aktivitas bernilai tambah.
c.
Pengukuran
kinerja aktivitas
Hal
yang mendasar bagi usaha manjemen dalam meningkatkan profitabilitas maka
diperlukan pengukuran aktivitas seberapa baik proses yang telah dilakukan.
Pengukuran ini dapat dilihat dari segi keuangan dan non keuangan. Ukuran ini
juga dirancang untuk mengetahui adanya perbaikan berkelanjutan. Pengukuran
kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama yaitu: efisiensi , kualitas
dan waktu.
d. Cara penggunaan
(pengimplementasian)
Ada lima (5) langkah-langkah dalam
analisisproses nilai ini, yaitu:
a. Mendefinisikan karakteristik dari
kepuasan konsumen
Berikut adalah atribut yang sering berperan untuk memberikan
kepuasan pelanggan bagi perusahaan manufaktur yaitu:
ü Melebihi kebutuhan yang berkualitas
ü Terjadwal pengantaran
ü Rekomendasikan ide pengurangan
ü Menunjukkan fleksibilitas dalam
mempertemukan perubahan jadwal konsumen
ü Merespon terhadap keluhan kualitas
dengan cepat dan segera menindaklanjuti
ü Menyediakan kemampuan pengembangan
dan rancang bangun produk substansiil
ü Menetapkan suatu proses untuk
mengidentifikasi perubahan di dalam kebutuhan pelanggan dan tepat waktu
ü Mengkomunikasikan perubahan itu
kepada orang yang tepat
b. Menyiapkan diagram aliran proses
Diagram aliran proses mendokumentasikan semua aktivitas,
dari awal sampai selesai, di dalam proses yang normal dari bagian atau
komponen. Biasanya memberikan informasi seperti:
ü Keputusan-keputusan dan aturan
perintah
ü Rata-rata pengolahan dan antrian
waktu
ü Jarak suatu tempat
ü Operasi untuk dilakukan
ü Pusat kerja yang melakukan
menyelenggarakan pekerjaan tersebut
ü Waktu standar untuk set-up
dan mejalankannya
ü Total waktu yang digunakan untuk
operasi itu
Cara
yang terbaik untuk menyusun informasi ini adalah ke hand-carry suatu
bagian sampai keseluruhan pabrikasi atau proses perakitan. Jenis ini mendekati
masalah itu yang dibahas dalam artikel “Staple Yourself to an Order”
ditulis oleh Benson P. Shapiro, V. Kasturi Rangan, dan Yohanes J. Sviokla.
“Dengan pekerjaan biasanya mengikuti tiap jalan/langkah siklus manajemen
pesanan, para manajer dapat meningkatkan layanan dan jika perlu bagaimana
perusahaan bertemu dengan pelanggan tersebut”. Dalam banyak kesempatan,
operator yang dijalankan suatu mesin merupakan satu-satunya orang yang
mengorganisir setiap langkah yang tidak penting atau sumber daya yang tidak
terpakai.
c. Mengidentifikasi aktivitas non-value
added
Aktivitas
non-value-added adalah operasi ekstra dan fungsi yang dibangun dari
inefisiensi dan inefektivitas. Meliputi langkah-langkah yang ideal, yang tidak
memerlukan untuk mengkonversi material ke produk jadi.
Contoh
umum meliputi waktu setup yang lebih, persediaan yang ekstra, laporan
operasional dan keuangan yang tidak akurat, penyortiran, menerima dan
pemerikasaan, pengerjaan kembali, dan sisa. Aktivitas lain adalah value
added yang jelas, seperti: painting, membungkus, menghias dan
mencat,dll.
d. Menghapus aktivitas non value added
Dengan
proses mendokumentasikan, langkah selanjutnya mungkin untuk performance
enhancement teams dan untuk mengurangi tingkatan aktivitas non value
added. Teams tersebut ciri khasnya terdiri dari empat kepada
delapan individu yang mewakili semua departemen fungsi kunci, meninjau ulang
proses, diagram aliran dan teknik memecahkan masalah untuk mengurangi aktivitas
non value added, meningkatkan troughput dan mengurangi lead
time pesanan. Teams kemudian mengutamakan penyebab yang
potensial, sehingga dapat mengembangkan solusi dan menggambarkan rencana
implementasi.
e. Mengimplementasikan perubahan danmengukur pengembangan
Sebelum
menerapkan usulan solusi suatu teams, menyusun garis dasar pencapaian
data yang dibuthkan pembentukan, itu mencerminkan atribut yang ditingkatkan
(misalnya, hari bekerja dalam proses, rata-rata waktu set up dan
persen pengerjaan ulang). Kemudian memperkenalkan tindakan modifikasi dan
penyusunan kinerja data tambahan yang harus dilakukan untuk meneliti derajat
peningkatan.
Pada akhirnya,
manajemen perlu untuk menentukan apakah perubahan memiliki kesesuaian dengan
pengguna, apakah cukup memuaskan, dan apakah ada modifikasi lain yang dapat
menguraikan lebih lanjut bagi peningkatan produktivitas dan mutu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar