Rabu, 23 Januari 2013

Implementasi Strategi : Penyusunan Staf & Pengarahan)

1.      STAFFING
Staffing meliputi perekrutan orangorang baru dengan keterampilan yang baru, pemecatan orang dengan keterampilan yang tidak layak atau di bawah standar, dan/atau pelatihan bagi karyawan yang telah ada untuk belajar keterampilan baru.
Beberapa hal yang berhubungan dengan staffing adalah:
a.       Staffing Mengikuti Strategi (Staffing Follows Strategy)
Sebagai contoh, promosi tidak hanya didasarkan pada kinerja saat ini, tetapi juga pada apakah seseorang mempunyai keterampilan dan kemampuan untuk melakukan apa yang dibutuhkan dalam mengimplementasikan strategi baru.
b.      Seleksi dan Pengembangan Manajemen
Seleksi dan pengembangan adalah penting tidak hanya untuk menjamin bahwa orang-orang dengan kombinasi keterampilan dan pengalaman yang tepat yang direkrut, tetapi juga membantu mereka berkembang dalam pekerjaannya sehingga mereka dapat disiapkan untuk
promosi di masa yang akan datang.
2.      PENGARAHAN (LEADING)
Implementasi strategi juga melibatkan pengarahaan personil untuk menggunakan kemampuan dan keterampilan mereka secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa pengarahan, orang cenderung melakukan pekerjaan mereka menurut pandangan pribadi mereka tentang tugas apa yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan dengan urutan seperti apa.
Hal-hal penting yang berkaitan dengan pengarahan adalah:
a.      Pengelolaan Budaya Perusahaan (Managing Corporate Culture)
Pengelolaan budaya perusahaan dapat dilakukan dengan cara:
Ø  Penilaian Kesesuaian Strategi-Budaya, Ketika mengimplementasikan strategi baru, suatu perusahaan membutuhkan waktu untuk menilai kesesuaian strategi dan budaya.
Ø  Mengelola Perubahan Budaya Melalui Komunikasi, Komunikasi merupakan kunci dari manajemen perubahan yang efektif.
Ø  Mengelola Perbedaan Budaya Melalui Akuisisi, Ketika melakukan merger atau mengakuisisi perusahaan lain, manajemen puncak harus memberikan beberapa pertimbangan tentang potensi perbedaan budaya
Terdapat empat metode yang umum dalam mengelola perbedaan budaya, yaitu:
1)      Integrasi (integration), Saling menerima budaya kedua perusahaan dan tidak ada satu budaya yang lebih dominan.
2)      Asimilasi (assimilation), budaya 1 perusahaan lebih dominan dibanding yang lain.
3)      Separasi (separation), budaya ke2 perusahaan dipisahkan dan tetap dipertahankan.
4)      Dekulturisasi (deculturation), kehancuran budaya salah satu perusahaan yang disebabkan oleh tekanan dan keengganan perusahaan lain untuk menerimanya.
b.      Perencanaan Tindakan (Action Planning)
Rencana tindakan (action plan) menetapkan tindakan-tindakan apa yang akan dilaksanakan, oleh siapa, selama berapa lama, dan dengan hasil apa yang diharapkan.
Tujuan action plan adalah:
Ø  Berguna sebagai penghubung antara perumusan strategi dengan evaluasi dan pengendalian
Ø  Memperjelas apa yang harus dilakukan secara berbeda dibanding kegiatan lain
Ø  Selama proses evaluasi dan pengendalian, action plan membantu dalam menilai kinerja dan mengidentifikasi tindakan perbaikan
Ø  Penugasan yang jelas mengenai penanggung jawab atas pelaksanaan dan pemantauan program dapat menumbuhkan motivasi yang lebih baik.
c.       Manajemen Berdasarkan Tujuan (Management By Objectives-MBO)
MBO adalah suatu teknik untuk mendorong partisipasi dalam pengambilan keputusan melalui pembagian sasaran dan tujuan organisasi kepada seluruh tingkatan organisasi dan penilaian kinerja berdasarkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Proses MBO meliputi:
Ø  Penetapan dan pengkomunikasian tujuan organisasi
Ø  Penetapan tujuan-tujuan individual (melalui interaksi atasan-bawahan) yang membantu mengimplementasikan tujuan organisasi
Ø  Pengembangan suatu action plan atas aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
Ø  Secara periodik (sekurang-kurangnya setiap kuartal) mereview kinerja yang dihubungkan dengan tujuan dan termasuk hasil penilaian kinerja tahunan.
d.      Total Quality Management (TQM)
TQM adalah suatu filosofi operasional yang berkomitmen untuk kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan perbaikan terus-menerus (continuous improvement). TQM berkomitmen terhadap kualitas/keunggulan dan menjadi yang terbaik dalam semua fungsi. TQM mempunyai empat tujuan, yaitu:
Ø  Lebih baik (better) dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan
Ø  Lebih cepat (quicker) dalam merespon kebutuhan pelanggan
Ø  Fleksibilitas yang lebih besar (greater flexibility) dalam melakukan penyesuaian terhadap perubahan kebutuhan konsumen
Ø   Biaya yang lebih rendah (lower cost) melalui perbaikan kualitas dan penghilangan pekerjaan yang tidak memberikan nilai tambah (non-value-added work).
Adapun komponen-komponen dasar TQM adalah:
Ø  Fokus terhadap kepuasan pelanggan
Ø  Pelanggan internal sama pentingnya dengan pelanggan eksternal
Ø  Pengukuran yang akurat atas setiap variabel kritis dalam operasi perusahaan.
Ø  Pengembangan berkelanjutan terhadap produk dan jasa
Ø  Hubungan kerja yang baru berdasarkan kepercayaan dan kerja tim (teamwork).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar