Staffing
meliputi
perekrutan orangorang baru dengan keterampilan yang baru, pemecatan orang
dengan keterampilan yang tidak layak atau di bawah standar, dan/atau pelatihan
bagi karyawan yang telah ada untuk belajar keterampilan baru.
Beberapa hal yang berhubungan dengan staffing adalah:
a.
Staffing Mengikuti
Strategi (Staffing Follows Strategy)
Sebagai contoh, promosi
tidak hanya didasarkan pada kinerja saat ini, tetapi juga pada apakah seseorang
mempunyai keterampilan dan kemampuan untuk melakukan apa yang dibutuhkan dalam
mengimplementasikan strategi baru.
b.
Seleksi dan
Pengembangan Manajemen
Seleksi dan pengembangan adalah penting
tidak hanya untuk menjamin bahwa orang-orang dengan kombinasi keterampilan dan
pengalaman yang tepat yang direkrut, tetapi juga membantu mereka berkembang
dalam pekerjaannya sehingga mereka dapat disiapkan untuk
promosi di masa yang akan datang.
2.
PENGARAHAN
(LEADING)
Implementasi
strategi juga melibatkan pengarahaan personil untuk menggunakan kemampuan dan
keterampilan mereka secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
organisasi. Tanpa pengarahan, orang cenderung melakukan pekerjaan mereka
menurut pandangan pribadi mereka tentang tugas apa yang harus dikerjakan,
bagaimana mengerjakannya, dan dengan urutan seperti apa.
Hal-hal
penting yang berkaitan dengan pengarahan adalah:
a. Pengelolaan
Budaya Perusahaan (Managing Corporate Culture)
Pengelolaan budaya perusahaan dapat
dilakukan dengan cara:
Ø Penilaian
Kesesuaian Strategi-Budaya, Ketika mengimplementasikan strategi baru, suatu perusahaan
membutuhkan waktu untuk menilai kesesuaian strategi dan budaya.
Ø Mengelola
Perubahan Budaya Melalui Komunikasi, Komunikasi merupakan kunci dari manajemen
perubahan yang efektif.
Ø Mengelola
Perbedaan Budaya Melalui Akuisisi, Ketika melakukan merger atau mengakuisisi
perusahaan lain, manajemen puncak harus memberikan beberapa pertimbangan
tentang potensi perbedaan budaya
Terdapat empat metode
yang umum dalam mengelola perbedaan budaya, yaitu:
1) Integrasi (integration), Saling
menerima budaya kedua perusahaan dan tidak ada satu budaya yang lebih dominan.
2) Asimilasi (assimilation), budaya
1 perusahaan lebih dominan dibanding yang lain.
3) Separasi (separation), budaya
ke2 perusahaan dipisahkan dan tetap dipertahankan.
4) Dekulturisasi (deculturation), kehancuran
budaya salah satu perusahaan yang disebabkan oleh tekanan dan keengganan
perusahaan lain untuk menerimanya.
b. Perencanaan
Tindakan (Action Planning)
Rencana tindakan (action plan)
menetapkan tindakan-tindakan apa yang akan dilaksanakan, oleh siapa, selama
berapa lama, dan dengan hasil apa yang diharapkan.
Tujuan action
plan adalah:
Ø Berguna
sebagai penghubung antara perumusan strategi dengan evaluasi dan pengendalian
Ø Memperjelas
apa yang harus dilakukan secara berbeda dibanding kegiatan lain
Ø Selama
proses evaluasi dan pengendalian, action plan membantu dalam menilai
kinerja dan mengidentifikasi tindakan perbaikan
Ø Penugasan
yang jelas mengenai penanggung jawab atas pelaksanaan dan pemantauan program
dapat menumbuhkan motivasi yang lebih baik.
c. Manajemen
Berdasarkan Tujuan (Management By Objectives-MBO)
MBO adalah suatu teknik untuk mendorong
partisipasi dalam pengambilan keputusan melalui pembagian sasaran dan tujuan
organisasi kepada seluruh tingkatan organisasi dan penilaian kinerja
berdasarkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Proses MBO meliputi:
Ø Penetapan
dan pengkomunikasian tujuan organisasi
Ø Penetapan
tujuan-tujuan individual (melalui interaksi atasan-bawahan) yang membantu
mengimplementasikan tujuan organisasi
Ø Pengembangan
suatu action plan atas aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
Ø Secara
periodik (sekurang-kurangnya setiap kuartal) mereview kinerja yang dihubungkan
dengan tujuan dan termasuk hasil penilaian kinerja tahunan.
d. Total
Quality Management (TQM)
TQM adalah suatu filosofi operasional
yang berkomitmen untuk kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan
perbaikan terus-menerus (continuous improvement). TQM berkomitmen
terhadap kualitas/keunggulan dan menjadi yang terbaik dalam semua fungsi. TQM
mempunyai empat tujuan, yaitu:
Ø Lebih baik (better) dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan
Ø Lebih cepat (quicker) dalam
merespon kebutuhan pelanggan
Ø Fleksibilitas yang lebih besar (greater
flexibility) dalam melakukan penyesuaian terhadap
perubahan kebutuhan konsumen
Ø Biaya
yang lebih rendah (lower cost) melalui perbaikan kualitas dan
penghilangan pekerjaan yang tidak memberikan nilai tambah (non-value-added
work).
Adapun
komponen-komponen dasar TQM adalah:
Ø Fokus
terhadap kepuasan pelanggan
Ø Pelanggan
internal sama pentingnya dengan pelanggan eksternal
Ø Pengukuran
yang akurat atas setiap variabel kritis dalam operasi perusahaan.
Ø Pengembangan
berkelanjutan terhadap produk dan jasa
Ø Hubungan
kerja yang baru berdasarkan kepercayaan dan kerja tim (teamwork).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar