SUPPLY CHAIN
1.
Pengertian
Supply
chain atau rantai persediaan adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan
barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini merupakan
jaring yang menghubungkan berbagai organisasi yang saling berhubungan dan
mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengadakan pengadaan barang (procurement)
atau menyalurkan (distribution) barang tersebut secara efisien
dan efektif sehingga akan tercipta nilai tambah (value added) bagi
produk tersebut. Supply chain merupakan logistic network yang
menghubungkan suatu mata rantai antara lain suppliers, manufacturer,
distribution, retail outlets, customers.
2.
Tujuan
Tujuan dari supply
chain adalah untuk memastikan sebuah produk berada pada tempat dan
waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan konsumen tanpa menciptakan stok yang
berlebihan atau kekurangan serta memberikan keuntungan besar bagi perusahaan.
Sasaran dalam supply chain adalah memaksimumkan keseluruhan nilai (value) supply chain yang diciptakan.
Sasaran dalam supply chain adalah memaksimumkan keseluruhan nilai (value) supply chain yang diciptakan.
3.
Komponennya
Menurut Turban, Rainer, Porter
(2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu:
·
Rantai
Suplai Hulu/Upstream supply chain
Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari
suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat
manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada
penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur
dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material
(contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain,
aktivitas yang utama adalah pengadaan.
·
Manajemen
Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management
Bagian dari internal supply chain meliputi semua
proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan
masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas
dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal,
perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian
persediaan.
·
Segmen
Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang
melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply
chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.
4.
Cara
penggunaan (pengimplementasian)
·
Tahap 1 : Baseline (Dasar). Posisi dari
kebebasan fungsional yang lengkap di mana masing-masing fungsi bisnis
seperti produksi dan pembelian melakukan aktivitas mereka secara
sendiri-sendiri dan terpisah dari fungsi bisnis yang lain.
·
Tahap 2 : Integrasi
Fungsional.Perusahaan telah menyadari perlu sekurang-kurangnya
ada penggabungan antara fungsi-fungsi yang melakukan
aktivitas hampir sama, misalnya antara bagian distribusi dan manajemen persediaan
atau pembelian dengan pengendalian material.
·
Tahap 3: Integrasi secara internal.
Diperlukan pengadaan dan pelaksanaan perencanaan kerangka kerja end-to-end.
·
Tahap 4: Integrasi secara eksternal.
Integrasi supply chain yang sebenarnya dengan konsep menghubungkan dan
koordinasi yang dicapai pada Tahap3, yang diperluas dengan bagian supplier dan
pelanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar