JUST IN TIME
1.
Pengertian
Just In Time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas
produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu
dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkan
meniadakan biaya persediaan barang/penyimpanan barang/stocking cost.
ust In Time merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi penting dalam
manajemen biaya. Ide dasar Just In Time sangat sederhana, yaitu
berproduksi hanya apabila ada permintaan (full system) atau dengan kata lain hanya
memproduksi sesuatu yang diminta, pada saat diminta, dan hanya sebesar
kuantitas yang diminta.
2.
Tujuan
Tujuan utama Just In Time adalah untuk
meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha
pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman.
3.
Komponen
·
Organisasi Pabrik
Pabrik
dengan sistem JIT berusaha untuk mengatur layout berdasarkan produk. Semua
proses yang diperlukan untuk membuat produk tertentu diletakkan dalam satu
lokasi.
·
Pelatihan/Tim/keterampilan
JIT
memerlukan tambahan pelatihan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan sistem
tradisional. Karyawan diberi pelatihan mengenai bagaimana menghadapi perubahan
yang dilakukan dari sistem tradisional. Bagaimana cara kerja JIT. Apa yang
diharapkan oleh JIT dan alat-alat statistik seharusnya diberikan.
·
Visibiltas /
pengendalian visual
Salah
satu kekuatan JIT adalah sistemnya yang merupakan sistem visual. Melacaknya apa
yang terjadi dalam sistem tradisional sulit dilakukan karena para karyawan
mondar-mandir mengurus kelebihan barang dalam proses dan banyak rute produksi
yang saling bersilangan.
·
Eliminasi
Kemacetan
Untuk
menghapus kemacetan, baik dalam fase setup maupun dalam masa produksi, perlu
dilakukan beberapa pendekatan yang melibatkan tim fungsi silang. Tim ini
terdiri dari berbagai departemen, seperti perekayasaan, manufaktur, keuangan
dan departemen lainnya yang relevan.
·
Ukuran Lot Kecil
Dan Pengurangan Waktu Setup.
Ukuran
lot yang ideal bukan ukuran yang terbesar, tetapi ukuran lot yang terkecil.
Pendekatan ini pendekatan ini sesuai bila mesin-mesin digunakan untuk
menghasilkan berbagai bagian atau komponen yang berbeda yang digunakan proses
berikutnya dalam tahap produksi.
·
Total Productive
Maintance
TPM
merupakan suatu keharusan dalam sistem JIT. Mesin-mesin membersihkan dan diberi
pelumas secara rutin, biasanya dilakukan oleh operator yang menjalankan mesin
tersebut.
·
Kemampuan Proses,
Statistical Proses Control (SPC) dan Perbaikan Berkesinambungan.
Kemampuan proses, SPC, dan perbaikan berkesinambungan
harus ada dalam pemanufakturan JIT, karena beberapa hal: Pertama, segala
sesuatu harus bekerja sesuai dengan harapan dan mendekati sempurna. Kedua,
dalam JIT tidak ada bahan cadangan untuk kemacetan perusahaan dan Ketiga, semua
kondisi mesin harus bekerja dengan prima. Pemasok.
4.
Cara
penggunaan (pengimplementasian)
Ada beberapa strategi dalam
mengimplementasikan JIT dalam perusahaan, antara lain: Strategi Penerapan
pembelian Just in Time. Dukungan, yaitu dari semua pihak terutama yang
berkaitan dengan kegiatan pembelian, dan khususnya dukungan dari pimpinan.
Tanpa ada komitmen dari pimpinan tersebut JIT tidak dapat terlaksana. Mengubah
sistem, yaitu mengubah cara mengadakan pembelian, yaitu dengan membuat kontrak
jangka panjang dengan pemasok sehingga perusahaan cukup hanya memesan sekali
untuk jangka panjang, selanjutnya barang akan datang sesuai kebutuhan atau proses
produksi perubahan kita. Strategi penerapan Just in Time dalam sistem produksi.
Penemuan sistem produksi yang tepa, yaitu dengan sistem tarik yang bertujuan
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan dengan menghilangkan sebanyak mungkin
pemborosan. Penemuan lini produksi yaitu dalam satu lini produksi harus dibuat
bermacam-macam barang, sehingga semua kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda itu
dapat terpenuhi. Selain itu lini produksi tersebut dapat menghemat biaya, biaya
bahan, persediaan, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar